KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis layanan cash management atau pengelolaan kas perbankan mengalami pertumbuhan pesat seiring dengan digitalisasi yang dilakukan di segmen nasabah non-ritel. Transaksi pengelolaan kas tumbuh signifikan sehingga mendorong pendapatan berbasis komisi bagi bank dan sekaligus mendorong pertumbuhan dana murah. Salah satunya ditorehkan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Bank pelat merah ini mencatatkan volume transaksi cash management system sebesar Rp 3.755 triliun hingga September 2022 atau tumbuh 27% secara tahunan (year on year/YoY). Adapun frekuensi transaksinya mencapai 33,6 juta.
Baca Juga: Bank BRI Buyback Saham Senilai Rp 3 Triliun, Begini Kata Pengamat Aestika Oryza Gunarto, Sekretaris Perusahaan BRI mengatakan, pertumbuhan volume transaksi itu didorong peningkatan dari sektor perkebunan, e-commerce, financial Services, dan transportasi. Sejalan dengan pertumbuhan itu, pendapatan komisi yang didapat perseroan dari layanan ini juga terus meningkat. "Hingga akhir September 2022, FBI dari CMS tumbuh 47% YoY," kata Aestika pada Kontan.co.id, Senin (10/10). BRI telah menyiapkan strategi untuk terus mendorong kinerja cash management system (CMS). Pertama, perseroan memastikan seluruh nasabah baik simpanan maupun kredit, menggunakan CMS dalam setiap transaksi sehari-hari.