Frekuensi XL - Axis jadi rebutan operator



JAKARTA. Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) berencana menggelar lelang frekuensi warisan merger antara PT XL Axiata Tbk dan PT Axis Telecom. Lelang ini rencananya digelar pada kuartal I-2014.

Dalam surat keputusan Kominfo No. 1147/2013 tertanggal 28 November 2013, pemerintah telah menyetujui perkawinan XL-Axis dengan menarik kembali 10 megaheartz (MHz) frekuensi 3G atau pita 2,1GHz. Rinciannya 5 MHz milik XL di blok 8 dan 5 MHz milik Axis di blok 12.

Presiden Direktur XL Axiata Hasnul Suheimi menyatakan XL siap mengembalikan 10 MHz pita frekuensi ini. XL pun akan tunduk dan patuh terhadap setiap ketetapan, aturan, dan regulasi yang ada. "Termasuk ketetapan yang mengharuskan XL mengembalikan spektrum frekuensi. Walaupun pada awalnya kami berharap hanya 5 MHz di 2100MHz yang dikembalikan ke pemerintah," kata Hasnul dalam rilisnya, Senin (6/12).


Menurut Kepala Pusat Informasi dan Humas Kominfo Gatot S.Dewabroto skema tender kemungkinan akan sama dengan tender beauty contest 3G blok 11 dan 12 yang telah dilaksanakan. "Rencananya, tender akan dibuka pada kuartal 1 tahun depan" kata Gatot kepada KONTAN, akhir pekan lalu.

Setelah tender, pemerintah lantas akan menata kembali blok 3G. Hanya untuk penataan blok 3G kali ini, tidak semua operator ikut serta. Tapi untuk pemenang tender saja. Sehingga masing-masing operator akan tetap mendapat blok 3G sesuai kamarnya.

Setelah penataan di frekuensi 2.100 MHz selesai, pemerintah baru kembali menata frekuensi di 1800 MHz. Sebab, saat ini posisi kepemilikan frekuensi di 1800 MHz tidak berdampingan (contigous).

Nah, dua blok hasil merger XL Axis dipastikan bakal diminati seluruh operator seluler berbasis GSM. Maklum saja, tren pertumbuhan layanan data terus menanjak tiap tahun. Meski begitu, menurut Gatot, operator masih malu-malu menyampaikan minat ambil frekuensi warisan XL-Axis. "Kemungkinan semuanya minat. Cuma belum ada yang ngomong karena kami belum buka pengumuman tender," ucap dia.

Muharam P.Endi, Vice President Regulatory Management Telkomsel menuturkan pihaknya masih mempertimbangkan apakh akan mengambil frekuensi ini atau tidak. Pasalnya anak usaha Telekomunikasi Indonesia (Telkom) secara tegas ingin ada tambahan di pita 1800 MHz. "Kami dukung proses konsolidasi ini. Terkait putusan frekuensi kami akan sikapi secara orientasi bisnis," katanya.

Di pita 3G, Telkomsel telah memiliki lebar pita 15 MHz. Lebar pita ini setara dengan pita XL-Axis. Untuk itu, Telkomsel masih memperhitungkan langkah strategi bisnis ke depan. "Termasuk melakukan langkah efisiensi dalam menghadapi kompetisi," kata dia.

Indosat juga berminat. Apalagi, blok 8 yang ditarik bersebelahan dengan blok 6 dan blok 7 milik Indosat. "Apalagi saat ini kami masih pakai pita 2G untuk 3G," ucap Direktur Infrastruktur dan Wholesale Indosat Fadzri Sentosa.

Seperti diketahui, dalam proyek modernisasinya, Indosat memakai pita 900 Mhz sebagai teknologi netral yang bisa dipakai untuk jaringan 3G guna mengantisipasi peningkatan kebutuhan data.

PT Hutchinson 3 Indonesia juga siap mengambil limpahan frekuensi dari aksi XL-Axis. Maklum, di frekuensi 2.100 MHz ini, Tri sama seperti Indosat baru mempunyai pita selebar 10 MHz. Apalagi bisnis layanan data makin oke.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon