JAKARTA. PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) memiliki utang jatuh tempo sekitar US$ 100 juta tahun ini. Manajemen emiten halo-halo ini berniat membayarnya dengan menerbitkan obligasi wajib konversi (OWK). Berdasarkan laporan keuangan FREN per akhir September 2014, total utang jatuh tempo yang akan jatuh tempo dalam waktu setahun sekitar Rp 965,25 miliar. Utang itu merupakan kredit investasi kepada China Development Bank dan First Anglo Financial Pte. Ltd. Adapun, total utang yang diberikan seluruhnya mencapai Rp 5,17 triliun. Antony Susilo, Direktur Keuangan FREN mengatakan, penerbitan OWK tersebut merupakan opsi yang akan dipilih setelah dana operasional tidak mencukupi.
"Kami kan butuh pengembangan (bisnis) juga, bayar dengan menerbitkan ekuitas jadi jalan terbaik untuk kami," ujarnya kepada KONTAN belum lama ini. Jadi, nanti, perseroan akan menerbitkan obligasi yang wajib dikonversi menjadi saham dalam kurun waktu tertentu. Surat utang itu bukan untuk diberikan kepada kreditur sebagai kompensasi pembayaran. Melainkan, perseroan akan mencari investor lain. Sehingga, dana segar hasil penerbitan OWK itulah yang akan diberikan kepada para kreditur. Penerbitan mandatory convertible bonds ini kerap menjadi pilihan perseroan untuk mendapatkan dana segar.