JAKARTA. PT Mobile-8 Telecom Tbk (FREN) akan menggunakan dana talangan dari para pembeli siaga saham baru (rights issue) yang diterbitkan perseroan untuk membayar kupon obligasinya. Total kupon yang akan dibayarkan sebesar Rp 14 miliar.Sekretaris Perusahaan FREN Chris Taufik mengatakan, perseroan akan menerbitkan rights issue senilai RP 3,7 triliun. Dana tersebut dimaksudkan untuk mengakuisisi PT Smart Telecom. Namun, perseroan musti mendapatkan restu dari para pemegang saham. "Tergantung dari hasil RUPS 8 Desember nanti," katanya di Jakarta, Senin (1/12). Hal itu pula yang menentukan nasib para pemegang obligasi FREN. dalam Rapat Umum Pemegang Obligasi beberapa waktu lalu diputuskan, perseroan akan membayar kupon ke 14 dan 15 jika disetujui oleh pemegang saham.Pasalnya, jika disetujui, FREN akan memperoleh sumber pendanaan dari talangan para pembeli siaga yang membeli saham baru operator CDMA tersebut. "Kalau-kalau dana operasional kita tidak cukup, kita bisa dapat dari para pembeli siaga dengan syarat kita tidak ada keterikatan ril dengan mereka," aku Chris.Adapun yang bertindak sebagai pembeli siaga adalah pemegang saham pengendali Smart Telecom yaitu PT Bali Media Telekomunikasi (BMT), PT Wahana Inti Nusantara (WIN) dan PT Global Nusa Data (GND).Jika dilihat dari peformanya hingga kuartal III 2010, maka sulit bagi perseroan untuk mengandalkan pendapatan operasionalnya. Pendapatan usaha operator telepon genggam CDMA ini tercatat Rp 290,85 miliar, atau turun 24% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 382,79 miliar. Beban usaha juga naik tipis dari Rp 939,98 miliar menjadi Rp 944,63 miliar.Hal ini menjadikan perseroan langsung menderita rugi usaha Rp 653,777 miliar. Rugi usaha perseroan lebih besar 17,33% dari triwulan III-2009, Rp 557,189 miliar. Alhasil, rugi bersih FREN membengkak dari Rp 439,95 miliar menjadi Rp 1,052 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
FREN bayar bunga obligasi dengan dana talangan rights issue
JAKARTA. PT Mobile-8 Telecom Tbk (FREN) akan menggunakan dana talangan dari para pembeli siaga saham baru (rights issue) yang diterbitkan perseroan untuk membayar kupon obligasinya. Total kupon yang akan dibayarkan sebesar Rp 14 miliar.Sekretaris Perusahaan FREN Chris Taufik mengatakan, perseroan akan menerbitkan rights issue senilai RP 3,7 triliun. Dana tersebut dimaksudkan untuk mengakuisisi PT Smart Telecom. Namun, perseroan musti mendapatkan restu dari para pemegang saham. "Tergantung dari hasil RUPS 8 Desember nanti," katanya di Jakarta, Senin (1/12). Hal itu pula yang menentukan nasib para pemegang obligasi FREN. dalam Rapat Umum Pemegang Obligasi beberapa waktu lalu diputuskan, perseroan akan membayar kupon ke 14 dan 15 jika disetujui oleh pemegang saham.Pasalnya, jika disetujui, FREN akan memperoleh sumber pendanaan dari talangan para pembeli siaga yang membeli saham baru operator CDMA tersebut. "Kalau-kalau dana operasional kita tidak cukup, kita bisa dapat dari para pembeli siaga dengan syarat kita tidak ada keterikatan ril dengan mereka," aku Chris.Adapun yang bertindak sebagai pembeli siaga adalah pemegang saham pengendali Smart Telecom yaitu PT Bali Media Telekomunikasi (BMT), PT Wahana Inti Nusantara (WIN) dan PT Global Nusa Data (GND).Jika dilihat dari peformanya hingga kuartal III 2010, maka sulit bagi perseroan untuk mengandalkan pendapatan operasionalnya. Pendapatan usaha operator telepon genggam CDMA ini tercatat Rp 290,85 miliar, atau turun 24% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 382,79 miliar. Beban usaha juga naik tipis dari Rp 939,98 miliar menjadi Rp 944,63 miliar.Hal ini menjadikan perseroan langsung menderita rugi usaha Rp 653,777 miliar. Rugi usaha perseroan lebih besar 17,33% dari triwulan III-2009, Rp 557,189 miliar. Alhasil, rugi bersih FREN membengkak dari Rp 439,95 miliar menjadi Rp 1,052 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News