JAKARTA. PT Smartfren Telecom Tbk siap membayar biaya hak penyelenggaraan (BHP) frekuensi, akhir tahun ini. Operator seluler berbasis code division multiple access (CDMA) itu berjanji bakal melunasi BHP sebelum 15 Desember 2013. Direktur Smartfren Telecom Merza Fachys, mengungkapkan, sesuai keputusan pemerintah, nilai BHP yang harus dilunasi operator itu adalah Rp 543 miliar. Menurut Merza, perusahaan akan melunasi tagihan itu dalam dua kali pembayaran. Jatuh tempo pertama pembayaran, senilai Rp 321 miliar, pada akhir pekan lalu, yakni 6 Desember 2013. "Sisanya akan dibayar sebelum jatuh tempo pada 15 Desember. Ini langkah kami memenuhi kewajiban ke pemerintah," kata Merza, Minggu (8/12).Ke depan, perusahaan berkode emiten FREN ini akan fokus untuk melakukan optimalisasi layanan dengan pembangunan dan pengembangan jaringan. Merza mencontohkan, perusahaan telah siap mengadopsi teknologi Long Term Evolution (LTE). Sebagai pemain CDMA yang kinerja keuangannya masih belum untung, menurut Merza, teknologi LTE bisa membantu mengangkat kinerja.
FREN Segera Melunasi BHP Frekuensi
JAKARTA. PT Smartfren Telecom Tbk siap membayar biaya hak penyelenggaraan (BHP) frekuensi, akhir tahun ini. Operator seluler berbasis code division multiple access (CDMA) itu berjanji bakal melunasi BHP sebelum 15 Desember 2013. Direktur Smartfren Telecom Merza Fachys, mengungkapkan, sesuai keputusan pemerintah, nilai BHP yang harus dilunasi operator itu adalah Rp 543 miliar. Menurut Merza, perusahaan akan melunasi tagihan itu dalam dua kali pembayaran. Jatuh tempo pertama pembayaran, senilai Rp 321 miliar, pada akhir pekan lalu, yakni 6 Desember 2013. "Sisanya akan dibayar sebelum jatuh tempo pada 15 Desember. Ini langkah kami memenuhi kewajiban ke pemerintah," kata Merza, Minggu (8/12).Ke depan, perusahaan berkode emiten FREN ini akan fokus untuk melakukan optimalisasi layanan dengan pembangunan dan pengembangan jaringan. Merza mencontohkan, perusahaan telah siap mengadopsi teknologi Long Term Evolution (LTE). Sebagai pemain CDMA yang kinerja keuangannya masih belum untung, menurut Merza, teknologi LTE bisa membantu mengangkat kinerja.