JAKARTA. PT Mobile-8 Telecom Tbk (FREN) terus berupaya mengikis tumpukan utang dengan cara menukar dengan sahamnya. Operator telekomunikasi yang berdiri pada akhir tahun 2002 ini, telah mengantongi restu dari beberapa kreditur untuk menukar utang dengan saham baru melalui penerbitan saham tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Sekretaris Perusahaan FREN Chris Taufik menjelaskan, kreditur yang telah menyatakan kesediaannya adalah pemegang utang usaha FREN. "Mereka adalah vendor kami. Jumlah kepemilikan utangnya mencapai Rp 300 miliar," ujarnya kepada KONTAN, kemarin (4/10). Tapi, Chris masih enggan membeberkan identitas para kreditur tersebut. Jika mengintip laporan keuangan FREN, total utang usahanya mencapai Rp 680,06 miliar. Dua kreditur terbesar FREN adalah ZTE HK Ltd. yang memiliki piutang Rp 212,54 miliar dan Huawei Technologies Co Ltd sebesar Rp 100 miliar.
FREN siap konversi utang Rp 300 miliar dengan saham
JAKARTA. PT Mobile-8 Telecom Tbk (FREN) terus berupaya mengikis tumpukan utang dengan cara menukar dengan sahamnya. Operator telekomunikasi yang berdiri pada akhir tahun 2002 ini, telah mengantongi restu dari beberapa kreditur untuk menukar utang dengan saham baru melalui penerbitan saham tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Sekretaris Perusahaan FREN Chris Taufik menjelaskan, kreditur yang telah menyatakan kesediaannya adalah pemegang utang usaha FREN. "Mereka adalah vendor kami. Jumlah kepemilikan utangnya mencapai Rp 300 miliar," ujarnya kepada KONTAN, kemarin (4/10). Tapi, Chris masih enggan membeberkan identitas para kreditur tersebut. Jika mengintip laporan keuangan FREN, total utang usahanya mencapai Rp 680,06 miliar. Dua kreditur terbesar FREN adalah ZTE HK Ltd. yang memiliki piutang Rp 212,54 miliar dan Huawei Technologies Co Ltd sebesar Rp 100 miliar.