JAKARTA. Fonterra Cooperative Group Ltd., produsen dan penyumbang 30% perdagangan susu bubuk, keju dan mentega dunia, menaikkan harga susu bubuknya sebesar 4,5% pekan lalu. Sebab, harga jual susu dari petani di New Zealand ikut naik, karena penurunan produksi.Merujuk Bloomberg, harga kontrak berjangka NZX Ltd, yang menjadi acuan harga seluruh kontrak susu telah naik menjadi US$ 3.580 per ton. Untuk kontrak Desember harga susu sempat mencapai US$ 3.605 per ton. Memang, sepanjang tahun ini harga susu sebesar itu bukan yang tertinggi. Namun, angka sebesar itu merupakan harga susu tertinggi dalam tiga bulan kebelakang. Hal ini tentu bisa mempengaruhi harga jual produk olahan susu di tanah air. Sebab, banyak produsen makanan dan minuman berbasis susu masih mengimpor bahan baku susunya.Namun, PT Frisian Flag Indonesia, salah satu produsen susu bubuk di Indonesia, hingga kini belum merasa harus menaikkan harga jual susu bubuknya. "Paling tidak, harga susu masih akan stabil hingga awal tahun depan. Walaupun, Kita akan terus mengevaluasi harga bahan baku susu global pada awal 2011," kata Anton Susanto Corporate Communications Manager PT Frisian Flag Indonesia hari ini (16/12).Frisian Flag pun belum akan mengurangi porsi impor bahan baku susunya. Dari total kebutuhan bahan baku susu Frisian Flag yang mencapai 1.900 ton per hari, sebesar 1.425 ton berasal dari impor. "Kami telah melakukan efisiensi di berbagai bidang tak hanya dari sisi produksi agar tidak sampai menaikkan harga," ujarnya. Sementara sisanya dipasok dari susu sapi lokal. Saat ini harga susu sapi lokal dari peternak sekitar Rp 3.250-Rp 3.650 per liter. "Penentuan harga beli tergantung kualitas susu yang dihasilkan tiap peternakan" imbuhnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Frisian Flag belum akan naikkan harga susu
JAKARTA. Fonterra Cooperative Group Ltd., produsen dan penyumbang 30% perdagangan susu bubuk, keju dan mentega dunia, menaikkan harga susu bubuknya sebesar 4,5% pekan lalu. Sebab, harga jual susu dari petani di New Zealand ikut naik, karena penurunan produksi.Merujuk Bloomberg, harga kontrak berjangka NZX Ltd, yang menjadi acuan harga seluruh kontrak susu telah naik menjadi US$ 3.580 per ton. Untuk kontrak Desember harga susu sempat mencapai US$ 3.605 per ton. Memang, sepanjang tahun ini harga susu sebesar itu bukan yang tertinggi. Namun, angka sebesar itu merupakan harga susu tertinggi dalam tiga bulan kebelakang. Hal ini tentu bisa mempengaruhi harga jual produk olahan susu di tanah air. Sebab, banyak produsen makanan dan minuman berbasis susu masih mengimpor bahan baku susunya.Namun, PT Frisian Flag Indonesia, salah satu produsen susu bubuk di Indonesia, hingga kini belum merasa harus menaikkan harga jual susu bubuknya. "Paling tidak, harga susu masih akan stabil hingga awal tahun depan. Walaupun, Kita akan terus mengevaluasi harga bahan baku susu global pada awal 2011," kata Anton Susanto Corporate Communications Manager PT Frisian Flag Indonesia hari ini (16/12).Frisian Flag pun belum akan mengurangi porsi impor bahan baku susunya. Dari total kebutuhan bahan baku susu Frisian Flag yang mencapai 1.900 ton per hari, sebesar 1.425 ton berasal dari impor. "Kami telah melakukan efisiensi di berbagai bidang tak hanya dari sisi produksi agar tidak sampai menaikkan harga," ujarnya. Sementara sisanya dipasok dari susu sapi lokal. Saat ini harga susu sapi lokal dari peternak sekitar Rp 3.250-Rp 3.650 per liter. "Penentuan harga beli tergantung kualitas susu yang dihasilkan tiap peternakan" imbuhnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News