KONTAN.CO.ID - PT Frisian Flag Indonesia (FFI) mempertegas komitmennya dalam mewujudkan Indonesia yang selaras dengan lingkungan melalui kerjasama dengan Octopus, platform ekonomi sirkular pertama di Indonesia yang berfokus pada pengelolaan sampah. Hal ini ditandai dengan penandatanganan komitmen kerjasama yang ditandatangani oleh President Director PT Frisian Flag Indonesia, Berend Van Wel bersama CEO Octopus Indonesia, Moehammad Ichsan dan disaksikan oleh CEO FrieslandCampina, Jan Derck Van Karnebeek; President FrieslandCampina Consumer Dairy, Roel Van Neerbos; Senior Vice President Asia Consumer Dairy FrieslandCampina, Corine Tap; Chief Marketing Officer Octopus Indonesia, Hamish Daud serta Lurah Kelurahan Gedong, Nunung Siti Cholimah di Jakarta, Senin (21/8/2023). Isu sampah masih menjadi permasalahan lingkungan yang dihadapi saat ini. Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan, pada 2022 sebanyak 65% sampah masih dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan baru 35% sampah yang diolah kembali. Padahal jika dikelola dengan baik, sampah dapat membawa manfaat bagi lingkungan sekitar hingga memiliki nilai ekonomis.
President Director PT Frisian Flag Indonesia, Berend Van Wel mengatakan Frisian Flag Indonesia sebagai bagian dari FrieslandCampina berkomitmen untuk terus menyediakan gizi yang baik kepada masyarakat dan turut berkomitmen untuk menerapkan bisnis yang berkelanjutan. Hal tersebut sejalan dengan strategi keberlanjutan global kami, yaitu Nourishing a Better Planet. Komitmen tersebut diwujudkan salah satunya melalui program pemilahan sampah di lingkungan masyarakat yang telah berjalan sejak April 2022. “Program pemilahan sampah ini merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah, sektor industri dan masyarakat dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memilah sampah mulai dari rumah tangga dan menerapkan gaya hidup yang berkelanjutan. Tahun ini, FFI menggandeng sociopreneur Octopus Indonesia untuk memperkuat program pemilahan sampah dan memperluas penerima manfaat. Melalui kerjasama ini diharapkan mampu mengurangi sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir dan turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemilahan sampah bernilai ekonomis untuk mewujudkan Indonesia yang sehat dan maju,” kata Berend. Sebelumnya FFI telah berkolaborasi dengan Kelurahan Gedong, Kelurahan Ciracas dan Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur dengan mengoperasikan 2 bank sampah di wilayah Kelurahan Gedong & Ciracas, Jakarta Timur. Kolaborasi ini menjangkau sekitar 3.200 rumah tangga dan belasan kader PKK sebagai pengelola bank sampah, serta mampu mengurangi sampah bekas kemasan produk Frisian Flag Indonesia hingga 250 kg per tahun. Dalam kesempatan yang sama CEO Octopus Indonesia, Moehammad Ichsan menyambut baik kolaborasi yang terjalin bersama Frisian Flag Indonesia. Menurutnya, digitalisasi pada bidang pengelolaan sampah dapat meningkatkan kesadaran dan memudahkan masyarakat untuk mulai memilah sampah dari rumah. “Program kolaborasi ini diharapkan dapat semakin memperkuat kemitraan antara pemerintah, sektor industri dan masyarakat dalam mewujudkan Indonesia yang lebih hijau. Melalui kolaborasi ini, nantinya masyarakat akan terlibat aktif dalam pemilahan sampah dari rumah. Pelestari yang sudah terlatih dan terverifikasi dapat dengan mudah mengambil sampah untuk kemudian didaur ulang di fasilitas Octopus. Dengan menggunakan aplikasi Octopus sebagai solusi daur ulang sampah, masyarakat tidak hanya ikut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga bisa mendapatkan keuntungan dari setiap sampah yang dikumpulkan. Keuntungan tersebut berupa poin yang dapat ditukarkan dengan berbagai manfaat untuk kebutuhan sehari-hari, seperti pulsa dan token listrik. Melalui aplikasi Octopus, kami ingin memberikan pengalaman yang menyenangkan dalam mengelola sampah rumah tangga serta memberikan apresiasi bagi pengguna yang telah melakukan pemilahan sampah,” ujar Ichsan. Aplikasi Octopus tersedia untuk pengguna Android dan iOS serta dapat diunduh secara gratis di PlayStore maupun App Store. Kunjungi situs www.Octopus.co.id untuk informasi lebih lanjut atau dapatkan beragam konten menarik dan inspiratif tentang daur ulang sampah di media sosial @Octopus.ina. Selain itu, Lurah Kelurahan Gedong, Nunung Siti Cholimah mengapresiasi kolaborasi baik ini. Menurutnya, digitalisasi memberikan nilai tambah bagi masyarakat dalam proses pengelolaan sampah rumah tangga. “Kami mendukung kolaborasi antara FFI, Octopus beserta Kelurahan Gedong, Jakarta Timur terkait program pemilahan sampah di lingkungan Kelurahan Gedong. Kolaborasi ini menjadi sebuah tonggak pencapaian atas program yang telah berjalan selama ini. Melalui digitalisasi, tentunya memudahkan masyarakat untuk memilah sampah dari rumah serta memberikan nilai tambah bagi para kader pengurus bank sampah saat ini. Selain itu, tentunya dapat mengurangi volume sampah dari Kelurahan Gedong yang dikirim ke TPA Bantargebang hingga 1,6 ton/tahun, dari rata-rata sampah yang dihasilkan sebanyak 120 ton/tahun. Semoga program ini dapat menjadi inspirasi dan diduplikasi bagi sektor industri lain untuk terlibat aktif dalam upaya menekan volume sampah ke tempat pembuangan akhir,” ungkapnya. FrieslandCampina melalui FFI yang telah berpengalaman lebih dari 150 tahun di bidang pengolahan susu terus berinovasi dalam melakukan bisnis yang berkelanjutan. Sebelumnya, FFI telah melakukan inovasi kemasan untuk mengurangi penggunaan plastik, penggunaan energi terbarukan di fasilitas produksi, penggunaan sedotan kertas pada kemasan susu cair siap minum varian rendah lemak, dan melakukan kemitraan dengan beberapa stakeholder untuk program pemilahan sampah, dengan harapan 95% kemasan produk dapat didaur ulang pada 2025 mendatang. Tentang Frisian Flag Indonesia PT Frisian Flag Indonesia (FFI) merupakan salah satu produsen produk bergizi berbasis susu terbesar di Indonesia. Perjalanan FFI bermula dari diimportnya produk dengan merek Frische Vlag ke Indonesia 100 tahun yang lalu dari Cooperative Condens Fabriek, Belanda pada tahun 1922 dan terus berkembang menjadi merek produk susu yang sangat dikenal oleh keluarga Indonesia hingga saat ini. Sebagai bagian dari FrieslandCampina, salah satu koperasi peternak sapi perah terbesar di dunia yang berpusat di Belanda, FFI hadir di Indonesia dengan merek FRISIAN FLAG®️ dan OMELA®️. Hingga saat ini, FFI mengoperasikan fasilitas produksi di Pasar Rebo dan Ciracas, Jakarta Timur, dengan portofolio produk terlengkap, yaitu susu cair, susu bubuk, dan susu kental manis. Perjalanan selama 100 tahun di Indonesia tak luput dari partisipasi keluarga Indonesia untuk terus #MelajuKuatBersama. FFI percaya bahwa dalam upaya menuju masyarakat yang sehat, sejahtera dan selaras dengan lingkungan harus dimulai dengan adanya semangat untuk terus maju dari setiap keluarga di Indonesia. Melalui semangat kemajuan tersebut, FFI terus berkomitmen untuk menyediakan gizi yang baik dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. FFI juga mengacu pada pengalaman global dan kemitraan jangka panjang dengan peternak sapi perah lokal sebagai penghasil sumber gizi berupa susu yang merupakan salah satu sumber protein hewani terbaik. Dalam pengoperasiannya, FFI turut menerapkan bisnis yang berkelanjutan dengan memperhatikan kelestarian bumi agar dapat terus dirasakan oleh generasi yang akan datang. Tentang Royal FrieslandCampina N.V. FrieslandCampina adalah salah satu perusahaan susu terbesar di dunia dengan tradisi koperasi sejak 150 tahun yang lalu. FrieslandCampina memproses susu dari peternakan sapi perah menjadi berbagai macam produk dan bahan susu. Dengan cara ini Royal FrieslandCampina menyediakan nutrisi berharga dari susu untuk ratusan juta orang di seluruh dunia. Royal FrieslandCampina N.V. dimiliki sepenuhnya oleh Zuivelcoöperatie FrieslandCampina U.A., dengan 15.137 peternak sapi perah di Belanda, Belgia, dan Jerman sebagai anggota. Melalui koperasi, para anggotanya peternak sapi perah mengelola dan mengawasi perusahaan. Bersama dengan peternak sapi perah anggota FrieslandCampina mengelola seluruh rantai produksi: from grass to glass. FrieslandCampina menyediakan produk susu bagi konsumen, seperti susu, yoghurt, susu kental, minuman berbahan dasar susu, keju, mentega, quark, dan krim. Perusahaan susu memasok nutrisi khusus untuk kelompok konsumen tertentu, seperti anak-anak, orang tua, dan olahragawan. Pelanggan profesional, seperti pembuat roti, koki kue kering, pembuat manisan cokelat, koki, dan katering dapat mengandalkan FrieslandCampina untuk rangkaian produk yang luas, termasuk krim, mentega, makanan penutup, dan isian. Selain itu, perusahaan memasok bahan-bahan berkualitas tinggi ke produsen makanan internasional dan perusahaan farmasi. Pada tahun 2022, 9,927 peternakan sapi perah di Belanda, Jerman, dan Belgia memasok lebih dari 9,5 miliar kilo susu untuk diproses menjadi produk dan bahan susu. FrieslandCampina memiliki cabang di 31 negara dan mengekspor ke lebih dari 100 negara di seluruh dunia. Pada akhir tahun 2022, FrieslandCampina mempekerjakan rata-rata 21.715 pekerja (FTE). Tentang Octopus Octopus adalah perusahaan asli anak bangsa dengan layanan aplikasi seluler dan ekosistem Ekonomi Sirkular berbasis teknologi yang membantu produsen melacak & mengumpulkan produk pasca-konsumen mereka untuk mengelola sampah daur ulang yang bertanggung jawab.
Octopus kini telah menjangkau lebih dari 200,000 pengguna aplikasi seluler nya yang tersebar di delapan kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Tangerang Selatan, Bandung Raya, Bali dan juga Makassar. Octopus juga telah bekerjasama dengan lebih dari 8,000 Bank Sampah rekanan dan 23,000 pemulung yang dilatih dan diverifikasi menjadi Pelestari. Kemudahan mengelola sampah dengan aplikasi Octopus menjadi solusi untuk mendorong masyarakat untuk membuang barang bekas pakai dengan tepat, dan Octopus dapat memastikan sampah yang diterima selalu terjaga kualitasnya agar dapat terdaur ulang dengan baik. Kunjungi situs www.octopus.co.id untuk informasi lebih lanjut atau dapatkan beragam konten menarik dan inspiratif tentang daur ulang sampah di media sosial @octopus.ina
Baca Juga: Frisian Flag Indonesia Libatkan 6.000 Kader PKK & Komunitas Perempuan Edukasi Gizi Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti