JAKARTA. Pertamina hingga kini belum mendapatkan jaminan pasokan gas alam cair atau LNG untuk proyek penampungan dan regasifikasi terapung atau Floating Storage and Regasidication Unit (FSRU) Jawa Tengah. Agar bisa mendapatkan gas, perusahaan energi plat merah ini bahkan menjajaki impor LNG. Djohardi Angga Kusumah, Vice President Commercial and Business Development Direktorat Gas, Pertamina mengatakan, kebutuhan LNG mereka mencapai 3 juta ton per tahun. Gas hasil regasifikasi tersebut dipasok untuk kebutuhan PLN dan industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pertamina kata Djohardi sudah melakukan proses tender untuk pengadaan fasilitas FSRU tersebut. "Tinggal pengumuman pemenang. Sampai sekarang belum bisa diumumkan, karena tidak ada pasokan," jelasnya di Jakarta, Rabu (31/10).
FSRU Jawa Tengah belum dapat kepastian gas
JAKARTA. Pertamina hingga kini belum mendapatkan jaminan pasokan gas alam cair atau LNG untuk proyek penampungan dan regasifikasi terapung atau Floating Storage and Regasidication Unit (FSRU) Jawa Tengah. Agar bisa mendapatkan gas, perusahaan energi plat merah ini bahkan menjajaki impor LNG. Djohardi Angga Kusumah, Vice President Commercial and Business Development Direktorat Gas, Pertamina mengatakan, kebutuhan LNG mereka mencapai 3 juta ton per tahun. Gas hasil regasifikasi tersebut dipasok untuk kebutuhan PLN dan industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pertamina kata Djohardi sudah melakukan proses tender untuk pengadaan fasilitas FSRU tersebut. "Tinggal pengumuman pemenang. Sampai sekarang belum bisa diumumkan, karena tidak ada pasokan," jelasnya di Jakarta, Rabu (31/10).