JAKARTA. Kalangan pengusaha menyambut positif diangkatnya Fuad Rahmany menjadi Dirjen Pajak menggantikan M. Tjiptardjo. Sebagai orang dari luar lingkungan pajak, Fuad diharapkan lebih netral dalam membangun relasi antara fiskus dan wajib pajak.Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (KADIN) bidang moneter, Hariyadi Sumamdani mengatakan selama ini fiskus memandang negatif wajib pajak sebagai pihak yang ingin menghindar dari kewajiban membayar pajak. Sementara di satu sisi, para fiskus dibebani tanggung jawab untuk mengejar target penerimaan pajak. Akibatnya, kata dia sering terjadi tindakan pemaksaan fiskus terhadap wajib pajak.Pandangan negatif terhadap wajib pajak tersebut kata dia sudah menjadi mindset di kalangan pegawai pajak. Kata dia, selama kepemimpinan di Direktoral Jenderal Pajak berasal dari kalangan internal, mindset seperti sulit untuk berubah. Karena itulah, kata dia kalangan pengusaha menyambut positif terpilihnya Fuad Rahmany sebagai Dirjen Pajak yang baru. "Sebagai orang dari luar lingkungan pajak diharapkan dia lebih objektif dalam melihat wajib pajak,"ujarnya kepada KONTAN, Jumat (21/1).Harapan tersebut bukan tanpa rujukan. Kata dia selama Darmin Nasution menjadi Dirjen Pajak terbangun relasi yang baik antara pengusaha dan fiskus. "Karena ada trust kepada pengusaha,"ujarnya. Tetapi rasa saling percaya itu kata dia tidak ada selama Dirjen Pajak dijabat M.Tjiptardjo yang note bene berasal dari lingkungan internal Direktorat Jenderal Pajak.Sambutan positif juga datang dari Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sofyan Wanandi. "Kalau kita mendukung dia (Fuad),"ujarnya kepada KONTAN.Dia berharap agar, Fuad tidak hanya meningkatkan pendapatan negara dari paajak tetapi bagaimana supaya pajak bisa meningkatkan perekonomian nasional. "Dia juga harus menjalin komunikasi intensif dengan para pengusaha,"ujarnya. Para pengusaha katanya siap membantu Dirjen Pajak yang baru ini untuk menyadarkan para wajib pajak terutama perusahaan-perusahaan agar membayar pajak.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Fuad Rahmany mendapat dukungan dari pengusaha
JAKARTA. Kalangan pengusaha menyambut positif diangkatnya Fuad Rahmany menjadi Dirjen Pajak menggantikan M. Tjiptardjo. Sebagai orang dari luar lingkungan pajak, Fuad diharapkan lebih netral dalam membangun relasi antara fiskus dan wajib pajak.Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (KADIN) bidang moneter, Hariyadi Sumamdani mengatakan selama ini fiskus memandang negatif wajib pajak sebagai pihak yang ingin menghindar dari kewajiban membayar pajak. Sementara di satu sisi, para fiskus dibebani tanggung jawab untuk mengejar target penerimaan pajak. Akibatnya, kata dia sering terjadi tindakan pemaksaan fiskus terhadap wajib pajak.Pandangan negatif terhadap wajib pajak tersebut kata dia sudah menjadi mindset di kalangan pegawai pajak. Kata dia, selama kepemimpinan di Direktoral Jenderal Pajak berasal dari kalangan internal, mindset seperti sulit untuk berubah. Karena itulah, kata dia kalangan pengusaha menyambut positif terpilihnya Fuad Rahmany sebagai Dirjen Pajak yang baru. "Sebagai orang dari luar lingkungan pajak diharapkan dia lebih objektif dalam melihat wajib pajak,"ujarnya kepada KONTAN, Jumat (21/1).Harapan tersebut bukan tanpa rujukan. Kata dia selama Darmin Nasution menjadi Dirjen Pajak terbangun relasi yang baik antara pengusaha dan fiskus. "Karena ada trust kepada pengusaha,"ujarnya. Tetapi rasa saling percaya itu kata dia tidak ada selama Dirjen Pajak dijabat M.Tjiptardjo yang note bene berasal dari lingkungan internal Direktorat Jenderal Pajak.Sambutan positif juga datang dari Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sofyan Wanandi. "Kalau kita mendukung dia (Fuad),"ujarnya kepada KONTAN.Dia berharap agar, Fuad tidak hanya meningkatkan pendapatan negara dari paajak tetapi bagaimana supaya pajak bisa meningkatkan perekonomian nasional. "Dia juga harus menjalin komunikasi intensif dengan para pengusaha,"ujarnya. Para pengusaha katanya siap membantu Dirjen Pajak yang baru ini untuk menyadarkan para wajib pajak terutama perusahaan-perusahaan agar membayar pajak.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News