JAKARTA. Pro dan kontra penerapan sistem full day school atau penambahan jam belajar untuk jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah terus bergulir. Kali ini, Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) mengkritisi kebijakan yang tengah digulirkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Bahkan pemerintah sedang menyiapkan peraturan presiden (perpres) sebagai payung hukum pemberlakuan full day school. Mohammad Amin, Ketua Bidang Pendidikan dan Tenaga Kerja Pimpinan Pusat GP Ansor berpendapat, model pendidikan setengah hari yang selama ini berjalan di sekolah-sekolah formal tidak cukup efektif untuk mewujudkan orientasi pendidikan yang komprehensif. Yakni siswa yang berilmu dan berkarakter seperti peduli pada sesama dan toleran, serta cinta tanah air dan bangsa. Dalam perspektif ini, model pendidikan full day school memang lebih baik dari model pendidikan setengah hari. Namun, full day school juga bukan model pendidikan terbaik. "Bagi GP Ansor model terbaik pendidikan di Indonesia adalah boarding school," kata Amin kepada KONTAN, Selasa (1/11). Sejatinya jam’iyyah NU sudah mempraktekkan model pendidikan boarding school atau sistem sekolah dengan asrama ini sejak ratusan tahun lalu melalui pondok pesantren. Kalau ingin mengetahui kualitas lulusan pondok pesantren, silakan dibandingkan tingkat penguasaan keilmuan, akhlak dan nasionalisme lulusan pondok pesantren yang telah menempuh pendidikan selama 12 tahun, dengan lulusan pendidikan lain dalam jangka waktu yang sama. Umumnya alumni pondok pesantren akan lebih unggul.
Full day school jangan mengebiri madrasah
JAKARTA. Pro dan kontra penerapan sistem full day school atau penambahan jam belajar untuk jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah terus bergulir. Kali ini, Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) mengkritisi kebijakan yang tengah digulirkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Bahkan pemerintah sedang menyiapkan peraturan presiden (perpres) sebagai payung hukum pemberlakuan full day school. Mohammad Amin, Ketua Bidang Pendidikan dan Tenaga Kerja Pimpinan Pusat GP Ansor berpendapat, model pendidikan setengah hari yang selama ini berjalan di sekolah-sekolah formal tidak cukup efektif untuk mewujudkan orientasi pendidikan yang komprehensif. Yakni siswa yang berilmu dan berkarakter seperti peduli pada sesama dan toleran, serta cinta tanah air dan bangsa. Dalam perspektif ini, model pendidikan full day school memang lebih baik dari model pendidikan setengah hari. Namun, full day school juga bukan model pendidikan terbaik. "Bagi GP Ansor model terbaik pendidikan di Indonesia adalah boarding school," kata Amin kepada KONTAN, Selasa (1/11). Sejatinya jam’iyyah NU sudah mempraktekkan model pendidikan boarding school atau sistem sekolah dengan asrama ini sejak ratusan tahun lalu melalui pondok pesantren. Kalau ingin mengetahui kualitas lulusan pondok pesantren, silakan dibandingkan tingkat penguasaan keilmuan, akhlak dan nasionalisme lulusan pondok pesantren yang telah menempuh pendidikan selama 12 tahun, dengan lulusan pendidikan lain dalam jangka waktu yang sama. Umumnya alumni pondok pesantren akan lebih unggul.