JAKARTA. Pebisnis hotel mulai merasakan dampak larangan institusi pemerintah dan pegawai negeri sipil (PNS) mengadakan rapat di hotel. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menghitung, pemasukan hotel bisa berkurang antara 25% sampai 30% pada akhir tahun nanti. "Banyak kementerian atau lembaga yang membatalkan kontrak," ujar Direktur Eksekutif Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cyprianus Aoer kepada KONTAN, Senin (8/12). Padahal, sepanjang bulan November dan Desember biasanya menjadi masa panen bagi pengusaha perhotelan. Maklum, di masa ini biasanya kementerian maupun korporasi yang berlomba memesan fasilitas konvensi alias meeting, incentive, convention, exhibition (MICE) untuk rapat sekaligus menghabiskan anggaran di instansinya.
Fulus hotel mulai terpangkas
JAKARTA. Pebisnis hotel mulai merasakan dampak larangan institusi pemerintah dan pegawai negeri sipil (PNS) mengadakan rapat di hotel. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menghitung, pemasukan hotel bisa berkurang antara 25% sampai 30% pada akhir tahun nanti. "Banyak kementerian atau lembaga yang membatalkan kontrak," ujar Direktur Eksekutif Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cyprianus Aoer kepada KONTAN, Senin (8/12). Padahal, sepanjang bulan November dan Desember biasanya menjadi masa panen bagi pengusaha perhotelan. Maklum, di masa ini biasanya kementerian maupun korporasi yang berlomba memesan fasilitas konvensi alias meeting, incentive, convention, exhibition (MICE) untuk rapat sekaligus menghabiskan anggaran di instansinya.