Fund Net dorong industri reksadana transparan



JAKARTA. Transaksi reksadana bakal lebih transparan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menerapkan sistem pengelolaan investasi terpadu atau fund net mulai Juni tahun depan. 

Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan, sistem ini akan menghubungkan seluruh pelaku industri reksadana baik manajer investasi, bank kustodian maupun agen penjual dalam satu platform terpadu. 

"Nantinya, seluruh proses transaksi mulai dari pemesanan (order) hingga penjualan tercatat dan terhubung dalam satu sistem yang sama," ujar Nurhaida. Saat ini, pelaku pasar masih menggunakan sistem masing-masing. 


Ada pula yang melakukan proses manual, sehingga menimbulkan biaya tinggi. Nantinya, infrastruktur akan menggunakan sistem PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang bekerjasama dengan Korea Securities Depository (KSD). 

Analis Infovesta Utama Yoanita Rianti mengatakan, implementasi sistem ini akan berdampak positif terhadap industri reksadana. Transaksi reksadana akan lebih efisien, otomatis, dan transparan. 

"Investor tidak perlu lagi menunggu hari berikutnya untuk mengetahui hasil investasi mereka, karena nilai aktiva bersih (NAB) per unit dapat dilihat di hari yang sama," ujarnya, Senin (10/8). 

Vice President Investment Quant Kapital Investama Hans Kwee menilai, sistem ini akan mempercepat koordinasi antar pelaku industri reksadana. Sehingga dapat meminimalisir kesalahan penghitungan NAB per unit oleh bank kustodian. 

Head of Operation dan Business Development Panin Asset Management Rudiyanto menduga, implementasi fund net lebih berdampak ke internal operasi perusahaan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia