Fundamental ekonomi Jepang masih lemah



ANGKA pengeluaran rumah tangga Jepang turun dalam lima bulan beruntun. Di saat yang bersamaan rilis penjualan ritel AS juga turun. Efeknya ekonomi Jepang dipandang kian negatif.

Biro Statistik Jepang merilis data pengeluaran rumah tangga Jepang Juli 2016 turun menjadi minus 0,5%. Sedangkan penjualan ritel merosot menjadi minus 0,2% dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh 1,4%.

karena efek data ekonomi yang buruk ini ekonomi Jepang dipandang sedang berjuang mendapatkan kembali momentum kenaikannya. Keadaan semakin buruk dengan ekspansi GDP yang melambat dan pertumbuhan ekonomi kuartal dua 2016 yang dipandang analis masih akan merosot lagi.


Walau dari sisi pasar tenaga kerja terhitung masih cukup positif namun ini tidak cukup baik untuk menolong yen. Terbaru tingkat pengangguran Jepang Juli 2016 hanya di level 3,0% atau turun dibanding bulan sebelumnya yakni 3,1%.

Hanya saja penguatan yen dalam beberapa waktu terakhir dipandang akan melukai ekspor Negeri Sakura ini hingga akhir tahun 2016 nanti. Fundamental ekonomi yang seperti ini membuat Bank of Japan didesak untuk melonggarkan stimulus secepatnya pada pertemuan 20 – 21 September 2016 mendatang.

“Secara garis besar pertumbuhan ekonomi Jepang tetap dipandang lemah dan belum akan tumbuh signifikan dalam waktu dekat,” prediksi Yoshiki Shinke, Ekonom Dai-Ichi Life Research Institute Tokyo seperti dikutip dari Bloomberg.

Editor: Yudho Winarto