Fundamental euro melemah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah menyentuh level terendah terhadap sejumlah mata uang utama, kurs euro mulai rebound. Namun para analis melihat EUR masih bergerak dalam tren bearish akibat kebijakan European Central Bank (ECB).

Kemarin, pasangan EUR/GBP menguat 0,17% ke 0,8818. EUR/USD juga naik 0,23% jadi 1,1978. Hanya pairing EUR/JPY yang masih terkoreksi 0,14% ke posisi 131,10.

Analis menilai penguatan euro terhadap poundsterling dan dollar Amerika Serikat (AS) cuma sementara. Alasannya, ECB sudah menyatakan belum akan melakukan tapering off dalam waktu dekat, karena data ekonomi Eropa yang baru-baru ini dirilis justru di bawah ekspektasi.


Contohnya, inflasi tahunan pada bulan April di Benua Biru tersebut hanya mencapai 1,2%. Angka ini turun dibandingkan inflasi tahunan di Maret yang mencapai 1,3% .

Belum lagi data pertumbuhan ekonomi di kawasan Eropa pada kuartal I-2018 hanya 0,4%, lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2017 yang mencapai 0,6%. "Ini membuat ekspetasi pasar terhadap tapering off bulan September mengecil," kata analis Global Kapital Investama Nizar Hilmy, Kamis (3/5).

Karena itu, analis yakin euro masih bakal tertekan. Poundsterling sendiri sejatinya kemarin sempat menguat terhadap euro, lantaran pasar melihat potensi Bank of England menaikkan suku bunga Mei ini.

Tapi rencana tersebut memudar setelah data ekonomi di Negeri Ratu Elisabeth ternyata kurang menyakinkan. Selain itu, sentimen negosiasi Brexit yang belum berlanjut juga menekan GBP.

Analis juga meyakini euro bakal kembali melemah terhadap dollar AS. Analis Monex Investindo Futures Faisyal masih menganggap secara fundamental dollar AS lebih unggul ketimbang euro.

Kemarin dollar AS melemah terhadap euro lantaran sentimen pasca rapat FOMC. Tapi jika data ekonomi AS pekan ini positif, the greenback akan menguat lagi.

Jangan lupa, hari ini AS akan mengumumkan tingkat pengangguran dan non farm payroll. Konsensus analis memprediksi penyerapan tenaga kerja swasta di luar sektor pertanian akan naik mencapai 189.000. Karena itu, Faisyal memperkirakan, pairing EUR/USD hari ini dapat berbalik arah.

Sementara, yen bisa menguat terhadap euro berkat data ekonomi Jepang yang terbaru cukup positif. Hal ini mengangkat kurs yen, meski pasar mengurangi pembelian safe haven, termasuk yen. Ini menyusul kondisi geopolitik dunia yang kembali tenang pasca gencatan senjata antara Korea Selatan dan Korea Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati