JAKARTA. Seperti mendirikan rumah di wilayah rawan gempa, bursa saham Indonesia seharusnya memiliki pondasi kokoh. Sayang, fundamental yang kurang kuat menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gampang tergoncang. Alhasil, meski Yunani sudah diprediksi terancam default, Senin (29/6), IHSG kembali anjlok 0,82% ke 4.882,58. Negeri Para Dewa itu harus membayar € 1,6 miliar ke IMF paling lambat hari ini. Apalagi, hubungan Indonesia dan Yunani sebenarnya juga tak terlalu dekat. Tapi ancaman default memicu penarikan dana dari emerging market. "Investor pilih safe haven currency. seperti dollar AS," ujar Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia.
Fundamental lemah, IHSG mudah goyah
JAKARTA. Seperti mendirikan rumah di wilayah rawan gempa, bursa saham Indonesia seharusnya memiliki pondasi kokoh. Sayang, fundamental yang kurang kuat menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gampang tergoncang. Alhasil, meski Yunani sudah diprediksi terancam default, Senin (29/6), IHSG kembali anjlok 0,82% ke 4.882,58. Negeri Para Dewa itu harus membayar € 1,6 miliar ke IMF paling lambat hari ini. Apalagi, hubungan Indonesia dan Yunani sebenarnya juga tak terlalu dekat. Tapi ancaman default memicu penarikan dana dari emerging market. "Investor pilih safe haven currency. seperti dollar AS," ujar Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia.