JAKARTA. Kenaikan harga minyak WTI yang cukup signifikan dinilai analis tidak mengubah keadaan fundamental minyak yang lemah. Mengutip Bloomberg, Jumat (22/4) harga minyak WTI kontrak pengiriman Juni 2016 di New York Merchantile Exchange terbang 1,27% ke level US$ 43,73 per barel dibanding hari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir harga pun sudah melambung 4,84%. Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Asia Tradepoint Futures melihat saat ini harga minyak bergulir dalam spekulasi tanpa kepastian. Efeknya harga berada dalam fase volatilitas yang tinggi. Akibat bayang-bayang negatif terus mengintai. Sehingga kenaikan yang terjadi diprediksi sulit bertahan untuk waktu yang panjang.
Fundamental negatif akan tahan laju harga minyak
JAKARTA. Kenaikan harga minyak WTI yang cukup signifikan dinilai analis tidak mengubah keadaan fundamental minyak yang lemah. Mengutip Bloomberg, Jumat (22/4) harga minyak WTI kontrak pengiriman Juni 2016 di New York Merchantile Exchange terbang 1,27% ke level US$ 43,73 per barel dibanding hari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir harga pun sudah melambung 4,84%. Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Asia Tradepoint Futures melihat saat ini harga minyak bergulir dalam spekulasi tanpa kepastian. Efeknya harga berada dalam fase volatilitas yang tinggi. Akibat bayang-bayang negatif terus mengintai. Sehingga kenaikan yang terjadi diprediksi sulit bertahan untuk waktu yang panjang.