Fundamental oke tapi tak likuid, Sat Nusapersada (PTSN) masih layak koleksi?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) akan melakukan penjualan kembali saham hasil buyback.

Dari aksi korporasi tersebut diharapkan kondisi keuangan akan semakin membaik karena mendapatkan sejumlah uang. Adapun dana tersebut akan digunakan untuk perluasan usaha oleh perusahaan manufaktur elektronik high-tech dan produsen ponsel 4G LTE pertama di Indonesia ini 

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, rencana aksi korporasi PTSN bisa berdampak positif bagi emiten tersebut.


"Kalau langkah perluasannya tepat, tentu bisa memperbaiki kinerja perusahaan dan saya kira bisnis smartphone 4G juga masih bagus tentu itu akan baik bagi PTSN ke depannya," ungkapnya, Kamis (23/8).

Dari sisi saham, ia bilang prospeknya masih sangat menarik. "Terutama dalam jangka pendek ini, trennya sudah menguat. Fundamentalnya juga bagus dan harga sahamnya masih murah," tambahnya.

William merekomendasikan untuk beli saham PTSN dengan target di jangka pendek di level Rp 400 hingga Rp 460 per saham.

Tidak likuid

Namun, analis Trimegah Sekuritas Rovandi mengatakan saham PTSN tidak direkomendasikan buat investor terutama untuk investor retail.

Menurut Rovandi, dari sisi fundamental tidak masalah, tapi prospek saham PTSN saat ini tidak likuid dengan floating yang sangat sedikit. Dan pergerakan yang volatil tentu akan membahayakan untuk investor.

"Bid offer-nya juga sedikit bahkan kadang-kadang menghilang sehingga investor berpotensi tidak bisa menjual di harga yang diharapkan. Selain itu, pergerakan sahamnya kadang tidak linear dengan corporate action dari perusahaan," terangnya, Kamis (23/8).

Ia juga bilang, saat ini pergerakan saham PTSN sudah masuk area jenuh beli dan berpotensi koreksi.

"Sebaiknya realisasikan keuntungan yang didapat dan dianjurkan untuk lakukan sell," terangnya.

Untuk diketahui, pada periode semester I 2018, PTSN membukukan kinerja yang cukup memukau.

PTSN membukukan kenaikan pendapatan sebesar 57,2% menjadi US$ 66,60 juta dari US$ 42,36 juta pada periode serupa di tahun lalu.

Beban pokok penjualan naik 56% menjadi US$ 59,18 juta dari US$ 37,99 juta pada periode yang sama di tahun lalu

Meskipun demikian, dalam periode enam bulan pertama tahun ini PTSN sukses membukukan peningkatan laba bersih yang cukup tinggi sebesar 544% menjadi US$ 2,38 juta dari US$ 369,771 pada periode yang sama di tahun lalu.

Total aset PTSN juga naik 107,2% menjadi US$ 139,23 juta pada periode Juni 2018 dari US$ 67,20 juta pada akhir tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia