KONTAN.CO.ID - Selain membuat suatu saham lebih likuid, pemecahan nilai saham (stock split) yang dilakukan emiten membuat saham tersebut menjadi lebih murah. Hal ini bisa menjadi kesempatan bagi para investor ritel untuk mendulang untung dari saham-saham tersebut. Beberapa waktu terakhir, banyak emiten yang memutuskan untuk melakukan stock split. Ambil contoh PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang melakukan stock split dengan rasio 1:2. Pascaaksi korporasi tersebut, harga saham induk usaha PT Chandra Asri Petrochemical tersebut berubah ke level Rp 1.500-an, setengah dari level harga saham sebelumnya. Hal yang sama juga terjadi pada beberapa saham perusahaan yang melakukan stock split seperti PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK), PT Ultra Jaya Milk Tbk (ULTJ), PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), dan PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR). Meski memiliki rasio stock split yang berbeda-beda, harga saham perusahaan-perusahaan tersebut menjadi lebih murah.
Fundamental pengaruhi cuan saham stock split
KONTAN.CO.ID - Selain membuat suatu saham lebih likuid, pemecahan nilai saham (stock split) yang dilakukan emiten membuat saham tersebut menjadi lebih murah. Hal ini bisa menjadi kesempatan bagi para investor ritel untuk mendulang untung dari saham-saham tersebut. Beberapa waktu terakhir, banyak emiten yang memutuskan untuk melakukan stock split. Ambil contoh PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang melakukan stock split dengan rasio 1:2. Pascaaksi korporasi tersebut, harga saham induk usaha PT Chandra Asri Petrochemical tersebut berubah ke level Rp 1.500-an, setengah dari level harga saham sebelumnya. Hal yang sama juga terjadi pada beberapa saham perusahaan yang melakukan stock split seperti PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK), PT Ultra Jaya Milk Tbk (ULTJ), PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), dan PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR). Meski memiliki rasio stock split yang berbeda-beda, harga saham perusahaan-perusahaan tersebut menjadi lebih murah.