JAKARTA. Pertumbuhan otomotif Jepang di Indonesia yang setiap tahun mengalami kenaikan, menjadi alasan produsen aki asing tertarik berinvestasi di Tanah Air. Salah satunya, produsen aki asal Jepang, Furukawa Battery yang siap melebarkan bisnis perusahaannya di Indonesia. Perusahaan asal negeri sakura ini mewujudkan ekspansinya dengan membangun pabrik di kawasan industri Kota Bukit Indah, Purwakarta, Jawa Barat. Nilai investasi awalnya sebesar US$ 20 juta.
Dalam mewujudkan ekpansinya itu, Furukawa menggaet PT Central Sole Agency. Central Cole adalah anak perusahaan dari Indomobil Group. Presiden Direktur PT Furukawa Indomobil Battery Manufacturing, Shunji Ishizaki mengatakan, alasan Furukawa memilih Indomobil Group karena entitas bisnis tersebut merupakan perusahaan terbesar dalam industri otomotif di Indonesia. Atas kerja sama ini pula, Indomobil memperoleh porsi saham sebesar 49%. Sedangkan sisanya masih dipegang oleh Furukawa Battery. Sayang, Ishizaki enggan menyebutkan target dan berapa kapasitas produksi aki di pabrik barunya. Namun, ia optimistis, produksi perusahaannya akan bisa mengambil hati para konsumen di Indonesia. "Yang pasti, kami menawarkan aki yang bagus dan tak kalah dengan produk di Jepang," ungkap Andreas Dhanu Sugih, President Director PT Furukawa Indomobil Battery Sales, Selasa (20/5). Ia juga mejelaskan, produksi aki di Indonesia nantinya dijamin akan diproduksi dengan kualitas yang sama seperti di Jepang, walaupun dengan kondisi cuaca yang berbeda. Hanya saja, ia mengatakan, aki produksi Furukawa ini belum akan dipakai dalam mobil produksi Indomobil Group. "Kita masih pelan-pelan untuk masalah itu," tambahnya. Untuk saat ini, aki untuk mobil dari Indomobil Group masih menggunakan aki dari GS Astra dan Usa. Andreas pun enggan membeberkan harga yang akan dibanderol untuk aki buatan Indonesia. Namun, ia menyatakan produksinya nanti akan masuk di dalam kelas premium. "Pokoknya produk kami akan diperuntukan untuk semua. Mulai dari motor, mobil, sampai kendaraan berat, truk dan lain-lain," tambahnya. Wilianto Husada, Direktur PT Furukawa Indomobil Battery Manufaktur menyebutkan, saat ini
market share Furukawa masih 0% di Indonesia. Namun, ia berdalih, bukan berarti produk otomotif di Indonesia belum pernah memakai Furukawa.
"Biasanya di Indonesia, Furukawa digunakan oleh para importir-importir untuk produksi mobilnya, biasanya mereka impor dari Thailand" ungkapnya. Sekadar informasi, selain di Indonesia, Furukuwa Battery telah lebih dulu membuka pabriknya di Thailand. Dimana produknya di sama merupakan top share, karena market share Furukawa di Thailand hampir mencapai 33%. Sedangkan untuk pabrik di Indonesia, Wilianto tak mau berkomentar berapa target market share nantinya. Yang jelas, kata dia, pabrik yang memiliki luar 6,6 hektare (ha) itu akan mulai beroperasi pada awal tahun depan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dikky Setiawan