MOSKOW. Kelompok negara G-20 sepakat menghindari perang mata uang dan menangguhkan rencana pembahasan target pemotongan utang baru. Kesepakatan itu seakan menepis kekhawatiran yang luas tentang rapuhnya perekonomian dunia. Namun, dalam komunike yang disampaikan pada akhir pekan lalu, kelompok 20 negara maju dan berkembang yang menguasai 90% perekonomian dunia itu, tidak secara langsung mengkritik kebijakan Jepang yang mendorong pelemahan yen. "Pasar akan menilai pernyataan G-20 itu sebagai persetujuan atas apa yang dilakukan pemerintah Jepang," kata Neil Mello, ahli strategi mata uang Bank of New York Mellon di London. Menurutnya, tanpa ada kritik dan kecaman atas kebijakan penurunan yen, maka pemerintah Jepang akan terus melakukan kebijakan moneter dan fiskal agresif sehingga nilai tukar yen diperkirakan terus turun.
G-20 tidak persoalkan kebijakan pelemahan Yen
MOSKOW. Kelompok negara G-20 sepakat menghindari perang mata uang dan menangguhkan rencana pembahasan target pemotongan utang baru. Kesepakatan itu seakan menepis kekhawatiran yang luas tentang rapuhnya perekonomian dunia. Namun, dalam komunike yang disampaikan pada akhir pekan lalu, kelompok 20 negara maju dan berkembang yang menguasai 90% perekonomian dunia itu, tidak secara langsung mengkritik kebijakan Jepang yang mendorong pelemahan yen. "Pasar akan menilai pernyataan G-20 itu sebagai persetujuan atas apa yang dilakukan pemerintah Jepang," kata Neil Mello, ahli strategi mata uang Bank of New York Mellon di London. Menurutnya, tanpa ada kritik dan kecaman atas kebijakan penurunan yen, maka pemerintah Jepang akan terus melakukan kebijakan moneter dan fiskal agresif sehingga nilai tukar yen diperkirakan terus turun.