G-7 diperkirakan membahas intervensi yen pada pertemuan besok



JAKARTA. Kelompok negara G-7 akan membahas dampak krisis Jepang besok pagi. Menteri Keuangan Jepang Yoshihiko Noda mengatakan, pertemuan tersebut sebagai tindak lanjut dampak bencana gempa, tsunami dan krisis nuklir.

Risiko obligasi melonjak dan mata uang Jepang (yen) bergerak menyentuh level pasca Perang Dunia II. G-7 terdiri dari AS, Jerman, Prancis, Kanada, Italia, Inggris dan Jepang.

Saat ini, negara yang 11 Maret tersebut dihantam gempa, masih berjuang menjinakkan risiko reaktor nuklir akibat sistem pendingin yang rusak dengan menjatuhkan air melalui helikopter.


Barclays Bank Plc memperkirakan, G-7 bakal melakukan intervensi dengan cara menjual yen. "Dengan situasi sulit yang dihadapi Jepang, pergerakan yen tersebut tak akan baik bagi perkembangan perekonomian global," kata Masafumi Yamamoto, kepala strategi mata uang Barclays di Tokyo. Pemerintah Jepang mengatakan tidak ada bukti bahwa yen bergerak fluktuasi akibat spekulasi.

Editor: