NEW YORK. Barnes & Noble dilirik investor. Sebuah perusahaan finansial, G Asset Management LLC, Jumat lalu (21/2) mengatakan, ingin mengakusisi saham rantai toko buku terbesar di Amerika Serikat (AS) ini dengan harga US$ 22 per saham. Tawaran tersebut menjadikan nilai Barnes & Noble US$ 1,3 miliar. G Asset mengatakan, tertarik membeli 51% saham Barnes & Noble, sehingga investasinya kemungkinan tak lebih dari US$ 675 juta. Sebagai alternatif, G Asset juga berencana membeli 51% divisi tablet e-book Barnes & Noble, yaitu Nook, seharga US$ 5 per saham. G Asset sejatinya sudah lama tertarik dengan Barnes & Noble. Pendiri perusahaan ini, Michael Glickstein membeli 5% saham Barnes & Noble di Februari 2012 dengan harga US$ 1,6 juta. November 2012, G Asset melamar 51% Barnes & Noble dengan harga US$ 20 per saham. Glickstein hingga pekan lalu yakin, melepas (spin off) divisi tablet Nook bisa lebih menguntungkan bagi toko buku ini.Namun, Glickstein menolak berkomentar mengenai sumber pendanaan atas transaksi potensial ini. Alhasil, pasar tidak bisa serta merta senang. Pasalnya, G Asset - yang disebut sebagai perusahaan finansial tak begitu ternama, tidak terlihat berupaya mencari sumber dana untuk membeli toko buku raksasa ini. "Kita tidak tahu seberapa aman pendanaan untuk transaksi ini, dan seberapa nyatanya tawaran ini," kata David Stasser, analis di Janney Montgomery Scott LLC di New York. Dia menekankan, sebelumnya Barnes & Nobles sudah pernah mencoba menjual asetnya namun tak bertemu dengan tawaran harga yang pas. Sehingga, dia tidak yakin, tawaran G Asset bakal bersambut manis.Mary Ellen Keating, Jurubicara Barnes & Noble mengaku, sudah menerima proposal dari G Asset. Namun, dia enggan berkomentar lebih jauh. Barnes & Noble sejauh ini masih mencetak untung. Namun, penjualan buku di musim liburan tahun lalu merosot 61% menjadi US$ 125 juta, lantaran perusahaan jor-joran memberi diskon. Divisi e-reader Nook juga terpukul oleh kompetitor lain seperti tawaran membaca buku bestseller dari tablet Kindle keluaran Amazon atau iPad Apple. Awal Februari, Barnes & Noble mengatakan, akan memangkas sekitar 100 pekerja di divisi Nook.
G Asset melamar Barnes & Noble US$ 675 juta
NEW YORK. Barnes & Noble dilirik investor. Sebuah perusahaan finansial, G Asset Management LLC, Jumat lalu (21/2) mengatakan, ingin mengakusisi saham rantai toko buku terbesar di Amerika Serikat (AS) ini dengan harga US$ 22 per saham. Tawaran tersebut menjadikan nilai Barnes & Noble US$ 1,3 miliar. G Asset mengatakan, tertarik membeli 51% saham Barnes & Noble, sehingga investasinya kemungkinan tak lebih dari US$ 675 juta. Sebagai alternatif, G Asset juga berencana membeli 51% divisi tablet e-book Barnes & Noble, yaitu Nook, seharga US$ 5 per saham. G Asset sejatinya sudah lama tertarik dengan Barnes & Noble. Pendiri perusahaan ini, Michael Glickstein membeli 5% saham Barnes & Noble di Februari 2012 dengan harga US$ 1,6 juta. November 2012, G Asset melamar 51% Barnes & Noble dengan harga US$ 20 per saham. Glickstein hingga pekan lalu yakin, melepas (spin off) divisi tablet Nook bisa lebih menguntungkan bagi toko buku ini.Namun, Glickstein menolak berkomentar mengenai sumber pendanaan atas transaksi potensial ini. Alhasil, pasar tidak bisa serta merta senang. Pasalnya, G Asset - yang disebut sebagai perusahaan finansial tak begitu ternama, tidak terlihat berupaya mencari sumber dana untuk membeli toko buku raksasa ini. "Kita tidak tahu seberapa aman pendanaan untuk transaksi ini, dan seberapa nyatanya tawaran ini," kata David Stasser, analis di Janney Montgomery Scott LLC di New York. Dia menekankan, sebelumnya Barnes & Nobles sudah pernah mencoba menjual asetnya namun tak bertemu dengan tawaran harga yang pas. Sehingga, dia tidak yakin, tawaran G Asset bakal bersambut manis.Mary Ellen Keating, Jurubicara Barnes & Noble mengaku, sudah menerima proposal dari G Asset. Namun, dia enggan berkomentar lebih jauh. Barnes & Noble sejauh ini masih mencetak untung. Namun, penjualan buku di musim liburan tahun lalu merosot 61% menjadi US$ 125 juta, lantaran perusahaan jor-joran memberi diskon. Divisi e-reader Nook juga terpukul oleh kompetitor lain seperti tawaran membaca buku bestseller dari tablet Kindle keluaran Amazon atau iPad Apple. Awal Februari, Barnes & Noble mengatakan, akan memangkas sekitar 100 pekerja di divisi Nook.