G4S menyerah, Inggris kerahkan tentara



LONDON. Panitia Olimpiade London 2012 kelabakan. Hanya dua pekan menjelang hajat empat tahunan, dimulai 27 Juli nanti, perusahaan jasa keamanan yang menyediakan personel malah angkat tangan.

Pekan lalu, perusahaan jasa keamanan G4S Plc mengumumkan, pihaknya tidak mampu memenuhi jumlah personel keamanan olimpiade. Akibatnya, perusahaan ini bakal kehilangan kontrak sekitar £ 50 juta dari total kontrak senilai € 284 juta.

Dalam pernyataan, G4S mengatakan, sulit mencari personel yang diperlukan. "G4S menerima tanggungjawab biaya tambahan untuk peningkatan jumlah personel militer yang diturunkan untuk menutup kekurangan," kata G4S dalam pernyataan.


Menteri Dalam Negeri Inggris, Theresa May, mengatakan pihaknya menerima laporan ini 11 Juli, mepet dengan pelaksanaan hajatan olahraga terbesar sedunia itu. May mengatakan kepada parlemen, G4S tidak menjamin bakal memenuhi target kontrak.

Berdasarkan rencana, Inggris akan menurunkan 12.500 polisi untuk tugas Olimpiade. G4S akan menyediakan pengamanan venue. Pemerintah dan panitia Olimpiade menginginkan sekitar 23.700 personel keamanan di berbagai lokasi. Angka ini lebih dari dua kali lipat perkiraan awal.

G4S terpilih sebagai pemasok utama jumlah personel. Hingga kini, G4S memiliki sekitar 4.000 personel yang telah bekerja di 100 lokasi pelaksanaan olimpiade. Sebelumnya panitia menargetkan G4S menyediakan 10.400 personel dari total 23.700 personel keamanan olimpiade. Namun, hanya dua pekan sebelum pelaksanaan, G4S belum menurunkan kekurangan personel.

Departemen pertahanan turun tangan. Pekan lalu, departemen pertahanan berkomitmen menurunkan 7.500 personel. Departemen dalam negeri juga meminta tambahan 3.500 tentara, karena pemerintah tidak yakin G4S bisa memenuhi target.

BBC melaporkan, total 11.000 personel militer akan mengamankan lokasi olimpiade, misalnya pengamanan umum di pintu lokasi dan pengecekan tas. Sekitar 5.000 personel memiliki tugas khusus seperti tim penjinak bom, pasukan khusus dan pengamanan di lokasi misil dekat kompleks olimpiade. Sebanyak 1.000 personel akan terlibat untuk dukungan logistik.

CEO G4S, Nick Buckles harus menghadap parlemen, Selasa (17/7) untuk menjelaskan target yang meleset ini. Dalam wawancara dengan Sunday Telegraph, Buckles mengatakan, waktu penerimaan staf hingga masa pelatihan sangat padat. "Yang bisa kami lihat saat ini adalah bahwa kami sebelumnya mengecilkan sulitnya mengumpulkan jumlah orang yang diperlukan pada waktu yang pendek," kata Buckles.

Dua pekan lalu, G4S menurunkan 8.000 personel dalam tiga acara, yaitu Wimbledon, British Grand Prix di Silverstone dan festival musik T in The Park di Skotlandia. Hajatan olimpiade besar dari sisi ukuran dan lama waktunya. Personel harus ada di lokasi sekitar enam pekan, meski pelaksanaan olimpiade berakhir 12 Agustus mendatang.

Berdasarkan kontrak awal, panitia olimpiade, Locog, meminta 2.000 personel dari G4S. Namun, Desember lalu, Locog menambahkan jumlah ini menjadi 10.000 karena kekhawatiran keamanan. G4S pun menerima kontrak baru ini. Angka kontrak naik dari £ 86 juta menjadi £ 284 juta.

Panitia olimpiade mematok hingga 24.000 personel keamanan untuk mengantisipasi skenario terburuk. Hanya sesaat setelah London terpilih sebagai lokasi olimpiade, terjadi bom bunuh diri di ibukota Inggris ini. Panitia pun menambahkan pengecekan di setiap titik masuk venue.

G4S merupakan perusahaan jasa keamanan terbesar dunia. Perusahaan ini memiliki 657.000 pegawai di lebih dari 125 negara. Pendapatan perusahaan Inggris ini berasal dari berbagai perusahaan dan pemerintah. Kontrak dengan Pemerintah Inggris mengkontribusi 27% pendapatan sekitar £ 7,5 miliar tahun lalu.

Editor: Wahyu T.Rahmawati