KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pegadaian menyampaikan sampai saat gadai emas masih menjadi andalan bisnis perusahaan, dengan kontribusi lebih dari 80% terhadap total portofolio pembiayaan.

Direktur Keuangan, Perencanaan Strategis, dan Manajemen Risiko Pegadaian Ferdian Timur Satyagraha mengatakan, sepanjang Januari 2025 penyaluran kredit berbasis emas telah mencapai senilai Rp 23 triliun, tumbuh sebesar 36% secara tahunan alias year on year (YoY).

Sementara outstanding loan pembiayaan emas tercatat mencapai Rp 73,7 triliun, atau tumbuh 34,2% YoY. 

Bukti Berikan Layanan Terbaik, Tugu Insurance Sabet Penghargaan Bergengsi

Baca Juga: Pegadaian Siapkan Strategi Hadapi Ramadan, Targetkan Pertumbuhan Gadai Emas

Ke depannya, Pegadaian menyatakan terus menjaga komposisi portofolio dengan porsi 85% berbasis gadai & emas, serta 15% non-gadai.

Selain itu, ekspansi pembiayaan berbasis emas akan semakin diperkuat guna mendukung visi Pegadaian sebagai Bullion Bank dalam ekosistem emas nasional.

"Kami juga akan mempercepat layanan digital serta memperkuat sinergi dengan holding Ultra Mikro bersama BRI dan Galeri 24 untuk mendukung pertumbuhan bisnis emas di Indonesia,” ujar Ferdian kepada Kontan, Senin (3/3).

Lebih lanjut, untuk menyambut momentum Ramadan dan Lebaran, Pegadaian telah menyiapkan strategi untuk dapat mempertahankan pertumbuhan gadai emas. 

Baca Juga: OJK: Bisnis Pegadaian Tak akan Tumpang Tindih dengan Pergadaian Swasta

Salah satunya telah melaksanakan rapat koordinasi dengan seluruh pimpinan wilayah pada Februari lalu untuk membahas strategi quick win guna mengantisipasi potensi penurunan gadai emas selama momen ini.

Pegadaian menargetkan pertumbuhan gadai emas seperti tahun sebelumnya dengan memperkuat strategi customer retention dan customer acquisition. 

Selain itu, momentum kenaikan harga emas yang terus berlanjut sepanjang 2024 hingga awal 2025 juga menjadi faktor pendukung pertumbuhan bisnis gadai emas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News