Gadai emas semarak, laba Pegadaian melesat 17%



JAKARTA. Kinerja PT Pegadaian sepanjang kuartal I 2012 jauh lebih moncer dibandingkan periode sama tahun lalu. Pembiayaan gadai emas semakin semarak sehingga mempertebal pundi-pundi keuntungan yang tumbuh 17% menjadi Rp 595 miliar. Jumlah itu sudah mencapai 27% dari target laba tahun ini sebesar Rp 2,2 triliun. Tak heran, manajemen pun optimistis target laba tahun ini bakal tercapai, bahkan bisa terlampaui.

Laba naik karena total pembiayaan gadai semakin besar, dengan omzet Rp 25 triliun. Sekitar 95% omzet itu berasal dari nasabah gadai emas.

Pembiayaan gadai itu mendatangkan pendapatan sebanyak Rp 1,9 triliun atau tumbuh 25%. "Kenaikan bisnis karena kami menerapkan metode jemput bola di masyarakat ekonomi kecil," kata Suhwono, Direktur Utama Pegadaian, Rabu (23/5).


Metode jemput bola dengan mengirimkan petugas Pegadaian ke kompleks penduduk, hingga ke pasar-pasar. Selain itu, penambahan kantor cabang baru sepanjang tahun lalu juga mulai memberi hasil. Tercatat jumlah kantor cabang Pegadaian sekitar 4.800 kantor per akhir tahun lalu.

Jumlah itu akan meningkat, karena manajemen berencana membangun 48 kantor cabang konvensional dan 210 kantor cabang syariah. Penambahan ini merupakan strategi menggenjot omzet pembiayaan gadai hingga akhir tahun ini menembus Rp 110 triliun.

Khusus untuk penambahan kantor cabang syariah, juga sebagai persiapan pembentukan anak usaha baru. Saat ini, bisnis gadai syariah masih berjalan melalui Unit Usaha Syariah (UUS). "Kami juga terus mengembangkan infrastruktur dan peningkatan sumberdaya manusia (SDM) untuk mendukung pemisahan itu," terang Suhwono.

Namun, ia menjelaskan, rencana pemisahan itu baru dapat dilakukan dengan seizin dari pemegang saham yakni pemerintah. Ia juga belum dapat memastikan, kapan UUS Pegadaian resmi memisahkan diri.

Demi mendongkrak bisnis UUS, manajemen akan memberikan produk dan layanan yang setara dengan konvensional. Edi Prayitno, Direktur Operasional Pegadaian, mengatakan, salah satu produk UUS adalah tabungan emas untuk investasi. Jadi, nasabah dapat membeli emas dengan cara mencicil.

Pegadaian menargetkan UUS Pegadaian mencetak omzet Rp 3,5 triliun per akhir tahun ini, tumbuh 59% dari tahun 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie