KONTAN.CO.ID - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG tercatat berada di zona merah pada awal tahun. Berdasarkan data RTI Business, dalam satu pekan terakhir hingga Kamis (12/1), IHSG terkoreksi sebesar 1,08%. Pelemahan ini membuat investor pasar modal lebih berhati-hati, terlebih isu resesi di tahun 2023 mulai ramai dibahas oleh banyak kalangan. Tak ayal mereka pun memilih wait and see sebelum membeli atau menjual saham. Selain pelemahan IHSG, awal tahun 2023 juga masih diwarnai dengan tren suku bunga tinggi. Berdasarkan catatan Kontan.co.id, Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) atau menyentuh level 5,5% di akhir tahun 2022 lalu. Kebijakan BI tersebut akan ikut mengerek suku bunga kredit perbankan yang membuat masyarakat lebih enggan mengajukan pinjaman ke bank. Di tengah berbagai tekanan kondisi perekonomian tersebut, Pegadaian memberikan solusi finansial untuk nasabah yang menjadi investor saham dan obligasi berupa Gadai Efek. Gadai Efek sendiri merupakan layanan pemberian pinjaman dengan jaminan berbentuk saham dan atau obligasi tanpa warkat (scriptless) yang tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Melalui Gadai Efek, nasabah memperoleh pinjaman yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan, baik produktif maupun konsumtif. Pinjaman tersebut juga bisa dipakai untuk menambah portofolio atau reinvestasi.
Gadai Saham Berikan Solusi Finansial Tanpa Hilangkan Kepemilikan Efek
KONTAN.CO.ID - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG tercatat berada di zona merah pada awal tahun. Berdasarkan data RTI Business, dalam satu pekan terakhir hingga Kamis (12/1), IHSG terkoreksi sebesar 1,08%. Pelemahan ini membuat investor pasar modal lebih berhati-hati, terlebih isu resesi di tahun 2023 mulai ramai dibahas oleh banyak kalangan. Tak ayal mereka pun memilih wait and see sebelum membeli atau menjual saham. Selain pelemahan IHSG, awal tahun 2023 juga masih diwarnai dengan tren suku bunga tinggi. Berdasarkan catatan Kontan.co.id, Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) atau menyentuh level 5,5% di akhir tahun 2022 lalu. Kebijakan BI tersebut akan ikut mengerek suku bunga kredit perbankan yang membuat masyarakat lebih enggan mengajukan pinjaman ke bank. Di tengah berbagai tekanan kondisi perekonomian tersebut, Pegadaian memberikan solusi finansial untuk nasabah yang menjadi investor saham dan obligasi berupa Gadai Efek. Gadai Efek sendiri merupakan layanan pemberian pinjaman dengan jaminan berbentuk saham dan atau obligasi tanpa warkat (scriptless) yang tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Melalui Gadai Efek, nasabah memperoleh pinjaman yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan, baik produktif maupun konsumtif. Pinjaman tersebut juga bisa dipakai untuk menambah portofolio atau reinvestasi.