Gaet nasabah baru, AXA janji mempermudah pengajuan klaim



JAKARTA. Ada berbagai strategi asuransi mendongkrak pendapatan premi. Salah satu caranya, menambah layanan bagi nasabah.Misalnya, Asuransi AXA Mandiri baru saja meluncurkan fasilitas Express Claim untuk mempermudah pencairan dana pertanggungan. AXA Mandiri optimistis, bila klaim mudah cair, nasabah semakin tertarik berasuransi.Selama ini pencairan klaim masih menjadi momok bagi nasabah asuransi. Banyak nasabah yang mengeluhkan proses pencairan yang rumit. Tak hanya persyaratan dokumen yang banyak, nasabah dipersulit dengan proses pencairan yang memakan waktu lama. Tak heran, banyak orang enggan berasuransi.Melalui Express Claim, AXA Mandiri berjanji mempermudah proses klaim nasabah. Pemegang polis dapat mencairkan klaim kurang dari 30 menit. "Bahkan, rekor tercepat kita, maksimal delapan menit," klaim Albertus Wiroyo, Presiden Direktur AXA Mandiri, kemarin. Ia berharap, layanan itu bisa meningkatkan pendapatan premi tahun ini, yakni mencapai Rp 2,8 triliun atau tumbuh 27,3% dari pencapaian 2010. "Dengan klaim yang sangat mudah, nasabah akan semakin tertarik berasuransi. Ini menjadi promosi dari mulut ke mulut," papar Albertus.Apalagi, sekarang klaim AXA Mandiri masih sangat rendah. Tahun 2010, total klaim hanya Rp 68,8 miliar yang berasal dari 17.397 kasus. Penyumbang klaim terbesar adalah asuransi kematian sebesar Rp 21,7 miliar, kemudian asuransi kesehatan Rp 21,4 miliar. "Layanan baru ini akan meningkatkan klaim, tapi peningkatannya jauh lebih kecil dibandingkan dengan peningkatan premi," terang Albertus.Express Claim hanya berlaku untuk asuransi kesehatan. Selain itu, maksimal polis yang dapat dicairkan hanya Rp 5 juta.Berbeda dengan AXA Mandiri, PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia lebih memilih mengoptimalkan layanan yang sudah ada. Anak usaha PT Asuransi Kesehatan (Askes) ini menargetkan pendapatan premi Rp 1,15 triliun atau tumbuh 42% dari hasil tahun 2010 yang sebesar Rp 810 miliar.InHealth juga akan memaksimalkan pemasaran produk ke korporasi besar. Beberapa nasabah yang tengah dibidik antara lain Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sayang, Direktur Utama InHealth Insurance, Rosa Ginting, enggan menjelaskan BUMN yang tengah diincar InHealth. "Masih penjajakan," kata RosaSekadar mengingatkan, pertengahan Januari 2011, InHealth baru saja mendapatkan nasabah dari karyawan outsourcing dan pensiunan Bank Mandiri. Totalnya, ada 19.000 karyawan. "Tahun ini ada tambahan lima-enam perusahaan lagi," bisik Rosa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: