Gaet nasabah, Indo Premier rilis IPOTPay



JAKARTA. PT Indo Premier Securities akan segera meluncurkan produk anyar. Produk tersebut berupa layanan pembayaran berbalut investasi bertajuk IPOTPay. Rencananya produk ini diluncurkan pada akhir bulan ini. 

IPOTPay adalah suatu produk yang memberikan kemudahan kepada nasabah untuk melakukan transfer dana ke pihak ketiga, melakukan pembayaran tagihan seperti listrik, kartu kredit, BPJS Kesehatan dan lainnya. Layanan IPOTPay juga bisa digunakan untuk membeli voucer pulsa hingga top up e-wallet. 

"IPOTPay dikombinasikan dengan high yield product yaitu money market fund (reksadana pasar uang) yang memberikan imbal hasil 6%-8% per tahun, jauh di atas bunga tabungan yang hanya sebesar 1% per tahun," ujar Herry Oarto,  Head of Marketing Indo Premier Online Technology (IPOT), kemarin.  


Dia menambahkan minimal penempatan dana di IPOTPay Rp 100.000. Kata dia, dana yang masuk ke IPOTPay akan langsung dibelikan money market fund untuk mendapatkan high yield. 

Sementara untuk pencairan tergantung nasabah. "Kalau butuh dana untuk membayar kartu kredit baru dicairkan," ujar dia. Nah jika tidak digunakan dananya akan tetap diinvestasikan dan terus menghasilkan imbal hasil. 

Selain memiliki IPOTPay, Indo Premier juga memiliki produk e-IPO. Produk ini merupakan layanan bagi nasabah Indo Premier yang ingin membeli saham perdana. "Nasabah bisa ikut penjatahan pasti dan penjatahan terpusat," ujar Herry. Namun untuk mendapat layanan ini, seseorang harus terdaftar menjadi nasabah Indo Premier. 

Fitur e-IPO yang telah diluncurkan sejak empat tahun lalu ini sejatinya juga dimiliki oleh anggota bursa yang lain. "Sistem e-IPO ini memudahkan nasabah memesan saham IPO sehingga mereka tak perlu antri dan cukup memesan secara digital," jelas Herry. 

Hingga akhir tahun ini, Indo Premier berharap bisa pertumbuhan 30% jumlah nasabah. Pada akhir tahun lalu Indo Premier memiliki 80.901 nasabah. Sehingga di akhir tahun ini diharapkan mencapai 105.171 nasabah. 

"Per akhir April jumlah nasabah IPOT 96.000 nasabah," ujar Herry. Sedangkan target transaksi saham sebanyak 20%-30%. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia di akhir 2016, nilai transaksi Indo Premier Rp 7,75 triliun.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana