Gaet Pemilih Muda AS, Kamala Harris Meluncurkan Akun TikTok Resmi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam perkembangan terbaru di dunia politik AS, Wakil Presiden Kamala Harris baru-baru ini meluncurkan akun TikTok resminya dengan dukungan dari mantan anggota grup musik NSYNC, Lance Bass.

Langkah ini tidak hanya menunjukkan adopsi teknologi terbaru oleh pejabat tinggi pemerintah, tetapi juga merupakan upaya strategis untuk menjangkau pemilih muda yang aktif di media sosial. Artikel ini akan mengulas secara mendalam strategi yang diterapkan oleh tim Harris, dampak dari peluncuran akun TikTok ini, serta implikasinya dalam konteks politik AS saat ini.

Baca Juga: Maju Capres AS Gantikan Biden, Kamala Harris Kumpulkan Dana US$ 200 Juta Seminggu

Video Perkenalan dan Kolaborasi dengan Lance Bass


Pada video pertama yang diunggah di akun TikTok @KamalaHarris, yang kini telah memiliki lebih dari tiga juta pengikut, Harris dan Lance Bass muncul dalam sebuah klip singkat yang menyinggung mantan Presiden Donald Trump.

Dalam video tersebut, Bass, sambil memegang kamera, bertanya kepada Harris, “Hei Kamala, apa yang akan kita katakan kepada Donald Trump pada bulan November?” Harris menjawab dengan lirik lagu NSYNC, “Bye, bye, bye,” diiringi dengan cuplikan lagu tersebut yang diputar di latar belakang.

Video pertama yang diunggah di akun TikTok Harris hanya berdurasi delapan detik, di mana Harris diperkenalkan dan menjawab pertanyaan tentang kehadirannya di TikTok. Harris mengungkapkan bahwa dia baru mengetahui dirinya muncul di halaman For You TikTok dan memutuskan untuk bergabung dengan platform tersebut.

Strategi Konten TikTok Harris

Dalam beberapa minggu terakhir, TikTok telah dibanjiri dengan memes tentang pohon kelapa dan kutipan-kutipan lama dari wawancara Harris yang viral.

Selain itu, kampanye Harris juga mengunggah video yang menunjukkan Harris menerima panggilan telepon dari Barack dan Michelle Obama, serta kunjungannya ke set RuPaul’s Drag Race. Video-video ini dirancang untuk menargetkan pemilih muda dan membangun koneksi emosional dengan audiens melalui konten yang relevan dan menarik.

Menurut Rob Flaherty, manajer kampanye wakil presiden, TikTok merupakan salah satu lanskap yang tidak boleh diabaikan dalam upaya mereka untuk menjangkau pemilih. Dengan menggunakan platform ini, kampanye Harris berusaha untuk memecah kebisingan media dan memastikan pesan mereka sampai kepada pemilih di mana pun mereka berada.

Baca Juga: Cerita Trump Ajak Kim Jong Saksikan Laga Bisbol untuk Lupakan Senjata Nuklir

Dampak Peluncuran TikTok pada Kampanye Politik

Peluncuran akun TikTok Harris dapat dilihat sebagai langkah strategis untuk meningkatkan keterlibatan dengan pemilih muda. TikTok merupakan platform yang sangat populer di kalangan demografis ini, sehingga kehadiran Harris di sana dapat memperkuat visibilitas dan relevansi kampanye politiknya.

Sebuah jajak pendapat terbaru dari Axios/Generation Lab menunjukkan bahwa dalam kontes antara Harris dan Trump, pemilih berusia 18 hingga 24 tahun cenderung mendukung Harris dengan persentase 60% dibandingkan dengan 40% untuk Trump. Angka ini menunjukkan bahwa strategi yang diterapkan Harris untuk menjangkau pemilih muda melalui TikTok mungkin memberikan dampak positif pada hasil pemilihan.

Editor: Handoyo .