KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat PT Tridomain Performance Materials Tbk (TDPM) dan medium-term notes (MTN) I tahun 2017, MTN II Tahun 2018, MTN III Tahun 2018, Obligasi I Tahun 2018, dan Obligasi II Tahun 2019 menjadi “idCCC” dari “idA-“, pada 28 April 2021. Penurunan peringkat TDPM ini akibat peningkatan risiko pembiayaan kembali atas MTN yang akan jatuh tempo pada tahun 2021 dan TDPM gagal membayar pokok MTN II tahun 2018 sebesar Rp 410 miliar yang jatuh tempo pada 27 April 2021. TDPM juga memiliki alternatif pendanaan terbatas dengan cadangan bridging loan sebesar US$ 37,5 juta yang telah digunakan untuk tujuan lain. Sehingga Pefindo merevisi prospek peringkat Tridomain menjadi Creditwatch dengan implikasi negatif. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi ketidakmampuan Tridomain dalam membayar kembali MTN dalam periode perbaikan. Selain itu, profil kredit dan likuiditas TDPM yang lebih lemah dapat membatasi kemampuan penggalangan dana eksternal yang mengakibatkan penurunan peringkat lebih lanjut ke kategori default.
Gagal bayar MTN, peringkat Tridomain (TDPM) turun menjadi CCC
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat PT Tridomain Performance Materials Tbk (TDPM) dan medium-term notes (MTN) I tahun 2017, MTN II Tahun 2018, MTN III Tahun 2018, Obligasi I Tahun 2018, dan Obligasi II Tahun 2019 menjadi “idCCC” dari “idA-“, pada 28 April 2021. Penurunan peringkat TDPM ini akibat peningkatan risiko pembiayaan kembali atas MTN yang akan jatuh tempo pada tahun 2021 dan TDPM gagal membayar pokok MTN II tahun 2018 sebesar Rp 410 miliar yang jatuh tempo pada 27 April 2021. TDPM juga memiliki alternatif pendanaan terbatas dengan cadangan bridging loan sebesar US$ 37,5 juta yang telah digunakan untuk tujuan lain. Sehingga Pefindo merevisi prospek peringkat Tridomain menjadi Creditwatch dengan implikasi negatif. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi ketidakmampuan Tridomain dalam membayar kembali MTN dalam periode perbaikan. Selain itu, profil kredit dan likuiditas TDPM yang lebih lemah dapat membatasi kemampuan penggalangan dana eksternal yang mengakibatkan penurunan peringkat lebih lanjut ke kategori default.