JAKARTA. Gara-gara krisis global, Bosowa Corporation menunda niat untuk melantai di bursa saham tahun ini. Semula, Bosowa berniat melepas 30% saham anak perusahaannya, PT Semen Bosowa Maros (SBM), lewat penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). Presiden Direktur Bosowa Corporation Erwin Aksa menyatakan, perusahaannya menunda IPO lantaran kondisi ekonomi, khususnya di pasar saham, masih lesu. "Kondisi pasar belum mendukung. Tapi, jika tahun depan pasar saham mulai bagus, kami akan menggelar IPO," tuturnya kepada KONTAN, Rabu kemarin (11/2). Tadinya, Semen Bosowa berharap bisa meraup dana segar hingga Rp 1 triliun dari IPO. Perusahaan ini juga sudah merencanakan penggunaan sebagian dana itu untuk membayar sebagian utang kepada Bank Mandiri Tbk dan Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Total utang Bosowa kepada keduanya mencapai Rp 1,6 triliun.
Gagal IPO Tahun ini, Bosowa Tunda Ekspansi
JAKARTA. Gara-gara krisis global, Bosowa Corporation menunda niat untuk melantai di bursa saham tahun ini. Semula, Bosowa berniat melepas 30% saham anak perusahaannya, PT Semen Bosowa Maros (SBM), lewat penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). Presiden Direktur Bosowa Corporation Erwin Aksa menyatakan, perusahaannya menunda IPO lantaran kondisi ekonomi, khususnya di pasar saham, masih lesu. "Kondisi pasar belum mendukung. Tapi, jika tahun depan pasar saham mulai bagus, kami akan menggelar IPO," tuturnya kepada KONTAN, Rabu kemarin (11/2). Tadinya, Semen Bosowa berharap bisa meraup dana segar hingga Rp 1 triliun dari IPO. Perusahaan ini juga sudah merencanakan penggunaan sebagian dana itu untuk membayar sebagian utang kepada Bank Mandiri Tbk dan Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Total utang Bosowa kepada keduanya mencapai Rp 1,6 triliun.