KONTAN.CO.ID - KYIV - Ukraina mengganti pemimpin militer setelah menderita kekalahan di beberapa front peperangan dengan Rusia. Menurut seorang pejabat militer pada hari Sabtu kepemimpinan militer Ukraina telah mengganti komandan yang mengawasi pertahanan di wilayah Donetsk timur. Seperti kita ketahui di tempat ini pasukan Rusia membuat kemajuan serangan yang pesat.
Baca Juga: Rusia Luncurkan Serangan Rudal Besar-besaran ke Fasilitas Listrik Ukraina Jenderal Oleksandr Tarnavskiy, (54), ditunjuk untuk memimpin kelompok operasional dan taktis Donetsk. Tarnavskiy menggantikan Jenderal Oleksandr Lutsenko, pejabat di Staf Umum mengatakan kepada Reuters. Lutsenko dikritik oleh para blogger militer Ukraina dan beberapa anggota parlemen karena dianggap gagal menghentikan serangan pasukan Rusia yang terus maju menuju kota strategis Ukraina, di Pokrovsk.
Pertempuran di sekitar Pokrovsk, pusat logistik utama bagi militer dan warga sipil Ukraina di wilayah Donetsk timur, terjadi pada saat yang kritis dalam perang tersebut. Ukraina berada di posisi yang kurang menguntungkan di medan perang saat pasukan Rusia maju dengan kecepatan tercepat sejak hari-hari awal invasi Moskow pada Februari 2022. Bulan lalu Presiden Volodymyr Zelenskiy mengganti beberapa jenderal lainnya, dengan mengatakan perubahan diperlukan.
Baca Juga: Mark Rutte: NATO Harus Beralih ke Pola Pikir Masa Perang Kyiv juga berupaya membangun hubungan dengan Presiden terpilih AS Donald Trump, yang janjinya untuk segera mengakhiri perang telah menimbulkan kekhawatiran di Ukraina bahwa hal itu sebagian besar dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan Moskow. Komando militer Khortytsiya Ukraina mengatakan pada hari Sabtu bahwa pasukan Rusia telah menghancurkan beberapa posisi Ukraina di desa-desa sekitar Pokrovsk, meningkatkan posisi taktis mereka setelah "pertempuran yang melelahkan" dan memaksa pasukan Kyiv untuk mundur. Dalam laporan hariannya, militer Ukraina melaporkan total 62 bentrokan pertempuran di dekat Pokrovsk dalam 24 jam terakhir.
Pejabat Ukraina mengatakan bahwa sekitar 11.000 orang masih berada di Pokrovsk, yang telah berada di bawah penembakan terus-menerus selama berbulan-bulan dan tempat semua infrastruktur penting - pasokan listrik, air, dan gas hancur. Pokrovsk terletak di persimpangan beberapa jalan penting dan jalur kereta api dan hanya sekitar 20 kilometer jauhnya dari perbatasan administratif wilayah Donetsk. Moskow telah berusaha mencapai garis itu sejak dimulainya invasi, karena pasukannya bertujuan untuk merebut semua wilayah Donetsk dan Luhansk. Analis militer mengatakan bahwa bagi Kyiv, kehilangan Pokrovsk juga berpotensi berarti perang akan semakin dekat dengan Ukraina bagian tengah dan wilayah belakangnya yang lebih terlindungi.
Editor: Syamsul Azhar