Gagas Energi dan Pertamina Drilling Services Kerja Sama Konversi BBM ke Gas Bumi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Afiliasi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) melakukan penandatanganan MoU Program Konversi BBM ke Gas Bumi dengan PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) pada Senin, 6 Februari 2023 bertempat di MCC Building, Jakarta.

Direktur Utama Gagas Muhammad Hardiansyah menjelaskan, Gagas berkomitmen untuk dapat memenuhi kebutuhan pemanfaatan gas bumi di lingkungan Subholding Pertamina, termasuk di Subholding Hulu.

“Gagas akan mendukung pemanfaatan gas bumi termasuk di lingkungan Subholding Hulu. Harapannya pemanfaatan gas bumi di PDSI akan memberikan kontribusi positif termasuk untuk mendukung dekarbonisasi di lingkungan Pertamina Group. Pemanfaatan gas bumi diharapkan dapat mengurangi emisi yang dihasilkan sekitar 10%-20%,” jelas Hardiansyah dalam siaran pers, Selasa (7/2).


Baca Juga: Eks Dirut PGN Buka Suara Soal Sengketa Pajak Saka Energi

Hardiansyah menjelaskan, langkah awal program konversi atau pilot project ini akan mulai dilakukan untuk Wilayah Operasi PDSI di Rokan, Riau dan Subang, Jawa Barat.

Direktur Utama PDSI Rio Dasmanto dalam sambutannya menjelaskan terdapat dua tujuan utama kerja sama antara PDSI dan Gagas.

Pertama mendapatkan efisiensi dari penggunaan BBG dan kedua untuk mendukung pelaksanaan program yang sejalan dengan Environmental Social Governance (ESG).

"Penggunaan BBG untuk infrastruktur yang ada di PDSI harapannya dapat menghasilkan saving dan efisiensi yang cukup besar. Selain itu, penggunaan BBG diharapkan dapat mendukung pelaksanaan ESG utamanya terkait penurunan karbon,” ungkap Rio.

Baca Juga: PGN Minta Harga Gas di Hulu US$ 4,72 Per MMBTU, Begini Tanggapan SKK Migas

Rio menambahkan, jika pilot project ini berhasil dan menunjukkan hasil yang positif, maka proses konversi kemungkinan dapat diimplementasikan di seluruh wilayah operasional PDSI. 

Upaya optimasi pemanfaatan gas bumi sebagai energi transisi menjadi salah satu prioritas program yang dilakukan oleh Pertamina bersama Subholding. Selain untuk sektor industri dan komersial, upaya dekarbonisasi juga terus dilakukan oleh Subholding Gas melalui pengembangan gas bumi untuk sektor transportasi melalui konversi truk, light vehicle hingga sepeda motor. Selain perannya sebagai energi transisi, kehadiran gas bumi juga dapat dilihat sebagai alternative energi yang lebih ramah lingkungan dan murah.

“Pemanfaatan gas bumi baik di sektor industri, komersial maupun transportasi, harapannya akan memberikan kontribusi positif tidak hanya bagi Perusahaan tetapi juga bagi negara khususnya dalam hal ketergantungan terhadap impor energi. Saat ini pasokan gas bumi yang ada seluruhnya berasal dari sumber pasokan dalam negeri,” pungkas Hardiansyah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .