Gagas Energi siap dorong penyaluran gas bumi untuk sektor industri dan komersial



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) sebagai bagian dari Subholding Gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berkomitmen mendorong penyaluran gas bumi bagi sektor industri, komersil dan transportasi.

Gagas yang pada 27 Juni 2021 genap berusia 10 tahun memastikan komitmennya dalam mendukung program-program strategis Subholding Gas dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dalam rangka mencapai ketahanan dan bauran energi nasional.

Direktur Utama Gagas, Muhammad Hardiansyah mengungkapkan sejak tahun 2012  Gagas mulai melakukan penyaluran Gaslink yaitu penyediaan Compressed Natural Gas (CNG) untuk sektor industri dan komersial. 


Gaslink pertama kali disalurkan untuk pelanggan-pelanggan yang wilayahnya belum terjangkau oleh gas pipa PGN. Saat ini total Gagas telah melayani 182 pelanggan Gaslink. Dalam lima tahun terakhir, total penyaluran gas untuk Gaslink dan GasKu (gas untuk transportasi) sebanyak 5.237.930 MMBTU atau 14,35 BBTUD.

“Kami bersyukur atas semua raihan yang telah dicapai beserta keseluruhan proses yang harus dilalui baik tantangan, peluang, hambatan, dukungan, dan seluruh hal yang membuat kami mampu terus mengalirkan gas bumi ke titik-titik ekonomi baru di berbagai wilayah Nusantara,” ungkap Hardiansyah dalam keterangan resmi, Selasa (29/6).

Baca Juga: Begini realisasi kinerja operasional PGN (PGAS) per April 2021

Hardiansyah melanjutkan penyaluran gas juga dilakukan untuk sektor transportasi. Sampai dengan tahun 2021, Gagas telah mengelola 12 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan 4 Mobile Refuelling Unit (MRU) yang tersebar di Kepulauan Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta hingga Jawa Timur yang menyalurkan Gasku yakni penyediaan gas bumi untuk sektor transportasi. 

“Pengoperasian SPBG dan MRU juga merupakan bentuk dukungan PGN Group dalam menyukseskan program Pemerintah diversifikasi energi melalui konversi penggunaan BBM ke BBG,” ujar Hardiansyah.

Sebelumnya, pada Agustus 2013 Gagas juga telah mengelola MRU pertama yang ditempatkan di Lapangan IRTI Monas Jakarta. Saat itu MRU Monas hanya melayani sekitar 5 kendaraan per hari. Tetapi saat ini, total pelanggan Gasku yang melakukan pengisian gas untuk kendaraan mereka di seluruh SPBG dan MRU berjumlah sekitar 2.000 kendaraan per hari. 

Hardiansyah menambahkan bahwa pada tahun 2020, Gagas juga ikut serta dalam pemeliharaan dan pengelolaan jaringan gas (jargas) rumah tangga sebanyak 199.299 SR di 27 area operasi mulai dari Aceh Utara, Tarakan – Kalimantan Utara, Banggai – Sulawesi Tengah hingga Sorong – Papua Barat. Program ini dilaksanakan dalam rangka menyukseskan program pemerintah dalam mengurangi subsidi BBM/LPG dan meningkatkan pemanfaatan gas bumi khususnya untuk rumah tangga.

Adapun, upaya perluasan area penyaluran gas juga dilakukan. Pada  tahun 2017 Gagas bersama dengan anak usaha PGN lainnya, PT PGN LNG Indonesia, berkolaborasi dalam penyediaan Gaslink menggunakan moda transportasi laut dan darat ke Pomala, Sulawesi Tenggara untuk memenuhi kebutuhan smelter plan.

"Ke depan, kami bertekad untuk terus menjaga eksistensi dan kapabilitas kami dengan memberikan kontribusi positif bagi Subholding Gas dan selalu memberikan bakti terbaik untuk negeri. Gagas juga terus berupaya mengembangkan pasar baru khususnya untuk melayani UMKM,” lanjut Hardiansyah.

Hardiansyah memastikan, pihaknya optimistis dalam memproyeksikan rencana-rencana usaha di tahun berikutnya untuk tumbuh kembang perusahaan dengan fokus beyond pipeline company mendayagunakan Gaslink dan Gasku. 

"Penyusunan kinerja ke depan turut mengadopsi kondisi terkini di mana gas bumi menjadi salah satu energi yang berperan penting dalam target bauran energi nasional pada tahun 2025. Gagas berharap gas bumi dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia secara lebih luas lagi,” pungkas Hardiansyah.

Selanjutnya: Menteri ESDM: Smart Grid penting dalam pengembangan kendaraan listrik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .