Gaikindo apresiasi ekspor Xpander



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mitsubishi Motors pada hari ini mengumumkan peluncuran ekspor model small MPV Xpander dari fasilitas perakitan Mitsubishi Motors di Bekasi, Jawa Barat. Filipina akan menjadi negara tujuan ekspor pertama kendaraan ini untuk wilayah Asean, yang akan diikuti oleh Thailand, Vietnam dan beberapa pasar internasional lainnya di bulan mendatang, dengan sekitar 30.000 unit MPV yang diharapkan dapat diekspor pada tahun pertama.

Jongkie Sugiarto, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menjelaskan Gaikindo menyambut baik ekspor Expander tersebut. "Mudah-mudahan bisa diikuti oleh merk lain dan model lainnya," kata Jongkie kepada Kontan.co.id, Rabu (25/4).

Untuk mendukung ekspor, Gaikindo berharap aturan harmonisasi tarif perpajakan otomotif bisa segera diselesaikan. Hal ini seiring juga dengan keinginan pemerintah agar Indonesia jadi basis produksi domestik maupun ekspor.


Sementara itu untuk target ekspor tahun ini menurutnya susah untuk dipastikan. "Karena ekspor dikendalikan oleh para prinsipal dan APM juga tidak bisa memberikan indikasi apapun mengenai ekspor," tambah Jongkie.

Secara terpisah, Osamu Masuko, Chief Executive Mitsubishi Motors menjelaskan dirinya gembira melihat perusahaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan Indonesia, yang telah begitu mendukung sejak pertama kali ada, hampir 50 tahun yang lalu.

"Ekspor Xpander merupakan tonggak penting dalam rencana bisnis kami yang sedang berlangsung, serta lebih jauh lagi menambah kuat pondasi kami di ASEAN, yang merupakan pendorong utama pertumbuhan kami di kawasan ini", ungkap Osamu Masuko dalam keterangan pers, Rabu (25/4).

Saat ini 50% dari kapasitas produksi pabrik kendaraan Mitsubishi Motors di Bekasi diperuntukkan bagi Xpander. Kapasitas pabrik yang terpasang mampu menghasilkan 160.000 unit per tahun.

Untuk kebutuhan ekspansi ke pasar ekspor dan memenuhi permintaan domestik yang signifikan di Indonesia, Mitsubishi Motors telah memberlakukan dua shift pada Oktober lalu, dan mulai bulan Juli mendatang berencana untuk menaikkan produksi ke angka 10.000 unit per bulan setelah investasi yang dilakukan pada proses welding dan assembly.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi