KARAWANG. Kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi berimbas kesejumlah sektor, tak terkecuali sekor otomotif. Adanya kebijakan ini membuat laju penjualan mobil diprediksi menjadi seret. Terlebih menyusul keputusan Bank Indonesia (BI) menaikan suku bunga acuan alias BI Rate Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pun langsung beraksi mengantisipasi dampak yang lebih dalam lagi terhadap industri otomotif. Gaikindo berencana menjalin komunikasi dengan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) untuk membahas kenaikan BI Rate. "Kami akan bertemu dengan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan dan perbankan membahas soal bagaimana dampak dan reaksi dan kenaikan BI Rate," ujar Sudirman Maman Rusdi, Ketua Gaikindo, pada Jumat (21/11).
Gaikindo ketar-ketir akibat kenaikan BI Rate
KARAWANG. Kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi berimbas kesejumlah sektor, tak terkecuali sekor otomotif. Adanya kebijakan ini membuat laju penjualan mobil diprediksi menjadi seret. Terlebih menyusul keputusan Bank Indonesia (BI) menaikan suku bunga acuan alias BI Rate Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pun langsung beraksi mengantisipasi dampak yang lebih dalam lagi terhadap industri otomotif. Gaikindo berencana menjalin komunikasi dengan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) untuk membahas kenaikan BI Rate. "Kami akan bertemu dengan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan dan perbankan membahas soal bagaimana dampak dan reaksi dan kenaikan BI Rate," ujar Sudirman Maman Rusdi, Ketua Gaikindo, pada Jumat (21/11).