Gaikindo: Pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia tidak terlalu sulit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan jika membangun ekosistem pengembangan kendaraan listrik di Indonesia tidaklah terlalu sulit.

Ketua I Gaikindo, Jongkie D. Sugiarto memaparkan jika sejatinya pengembangan ekosistem tersebut memang dipengaruhi oleh investasi dari tiap produsen sendiri. Jika investasi yang dikeluarkan besar, maka hal itu akan terlihat dan selaras dengan pabrik-pabrik pembuatnya.

"Sebetulnya tidak terlalu sulit untuk membangun ekosistem atau lingkungan pendukung kendaraan berlistriknya. Tetapi memang harus diselaraskan dengan jumlah investasi di pabrik mobilnya sendiri. Sebagian pabrik-pabrik mobil sekarang kan juga sudah punya ekosistemnya sendiri," ujarnya saat dihubungi oleh Kontan, Jumat (5/11).


Jongkie melanjutkan, jika pabrik tersebut sudah ada, maka hanya tinggal menyesuaikan dengan kebutuhan kendaraan listriknya.

Baca Juga: Gaikindo: Segmen MPV masih akan menjadi pilihan konsumen Indonesia

Namun demikian, ia menilai saat ini segmen harga masih menjadi kendala perkembangan kendaraan listrik di Indonesia. Untuk rata-rata harga mobil listrik murni saja, masih berada pada tingkatan Rp600 juta sedangkan daya beli konsumen tercatat pada rentang Rp200 juta hingga Rp 300 juta.

Selain itu, Gaikindo juga mengatakan penetrasi pasar kendaraan listrik di Indonesia masih rendah alias masih di bawah 1% terhadap penjualan mobil domestik. Ia mengatakan juga bahwa penyebaran infrastruktur berupa charging station masih terbatas dan industri komponen utama baterai yang masih dalam proses pembangunan, baru akan berproduksi pada 2024.

Jongkie berpendapat, produsen kendaraan bisa mulai memakai pendekatan dengan mengembangkan kendaraan listrik dengan harga terjangkau. "Kami sudah melihat hasil implementasi LCGC (low cost green car) yang dikembangkan 2013. Apabila kita bisa mengembangkan kendaraan listrik dengan harga terjangkau, itu bisa jadi salah satu pendekatan," tambah dia.

Selanjutnya: COP26 serukan transisi energi ramah lingkungan, begini tanggapan Gaikindo dan APM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo