Gaikindo Sebut Ada Potensi bagi Pasar Mobil Listrik Mewah di Tanah Air



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Elektrifikasi kendaraan sudah semakin marak di Indonesia, di mana semakin banyak masyarakat mulai beralih dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik.

Produsen kendaraan listrik pun mulai menghadirkan mobil listrik mewah atau premium. Sebagai contoh, BMW Group Indonesia yang baru saja mengumumkan pencapaian penjualan yang signifikan untuk varian listrik mereka, seri i. Pencapaian tersebut membuat BMW semakin gencar untuk menambah deretan mobil full listrik mereka di Indonesia.

Berdasarkan data penjualan kendaraan listrik premium di Indonesia, sepanjang Januari hingga Mei 2023, BMW Group Indonesia berhasil memegang 77% pasar kendaraan listrik premium di Indonesia dibandingkan dengan kompetitornya.


Selain BMW Group, Jaguar Land Rover (JLR) juga memproduksi kendaraan elektrik yang berkelanjutan dengan elemen-elemen yang modern melalui desain.

President Director PT JLM Indonesia Gerry Kertowidjojo kembali menegaskan komitmen JLR untuk mengembangkan kendaraan listrik yang luxury.

Baca Juga: Ada Kendala Insentif Mobil Listrik, Ini Kata Pelaku Industri

Salah satu cara Jaguar turut memajukan program transisi energi di industri kendaraan listrik mewah di Indonesia adalah dengan menghadirkan kendaraan ramah lingkungan tersebut dengan performa tinggi.

Menanggapi potensi mobil listrik premium tersebut, Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto mengatakan, saat ini mobil listrik premium membuat sebagian orang-orang tertarik dan potensi pasarnya selalu ada. Hanya saja, kata Jongkie, masalahnya adalah infrastruktur yang harus siap.

"Jadi, orang yang akan memakai mobil listrik mewah akan merasa aman jika digunakan ke mana-mana saja," kata Jongkie saat ditemui Kontan.co.id di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (21/6).

"Potensi pasar (mobil listrik premium) tentu saja pasti ada. Ada mobil listrik premium dengan harga sekian, pasti ada peminatnya," sambung dia.

Sementara itu, Pengamat Otomotif Bebin Djuan berpendapat volume mobil listrik premium memang tidak besar, tapi segmen pasar ini punya daya beli yang nyaris tak terbatas.

"Mereka tidak ribut dengan SPKLU, karena mengandalkan charging di rumah, kalau mau keluar kota tentu membeli EV yang punya jangkauan jarak jauh per charging. Tentu menarik bagi merk-merk papan atas," ungkap dia kepada Kontan.co.id, Rabu (21/6).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari