JAKARTA. Ekonomi global yang masih belum stabil tak membuat produsen ban kendaraan, PT Gajah Tunggal Tbk, menjadi pesimistis. Tahun depan, perusahaan ini tetap menargetkan bisa mencetak pertumbuhan pendapatan sekitar 6%–8%. Direktur PT Gajah Tunggal Tbk Catharina Widjaja mengatakan, pendorong utama penjualan ban tahun depan adalah perbaikan penjualan ban dari pasar ekspor. "Selain itu, di pasar domestik permintaan ban juga terus tumbuh," ungkapnya kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Chatarina menambahkan, perhelatan politik pemilihan umum yang akan digelar tahun depan tak akan banyak berpengaruh pada bisnis perusahaan berkode emiten GJTL ini. Catatan saja, tahun ini, semula GJTL juga mematok pertumbuhan pendapatan sekitar 6%–8%, dibanding tahun lalu. Namun, lantaran kinerja ekspor yang merosot tajam, perusahaan itu akhirnya memangkas proyeksi pertumbuhan pendapatan tahun ini menjadi hanya sekitar 3%–5% dari tahun sebelumnya. Sebagai gambaran, tahun 2012 Gajah Tunggal membukukan pendapatan bersih Rp 12,57 triliun atau tumbuh 6% dari tahun sebelumnya. Hingga sembilan bulan pertama tahun ini, perusahaan itu telah membukukan pendapatan bersih Rp 9,10 triliun, turun 3% dari periode yang sama tahun 2012 yang sebesar Rp 9,38 triliun.
Gajah Tunggal targetkan pertumbuhan 8% di 2014
JAKARTA. Ekonomi global yang masih belum stabil tak membuat produsen ban kendaraan, PT Gajah Tunggal Tbk, menjadi pesimistis. Tahun depan, perusahaan ini tetap menargetkan bisa mencetak pertumbuhan pendapatan sekitar 6%–8%. Direktur PT Gajah Tunggal Tbk Catharina Widjaja mengatakan, pendorong utama penjualan ban tahun depan adalah perbaikan penjualan ban dari pasar ekspor. "Selain itu, di pasar domestik permintaan ban juga terus tumbuh," ungkapnya kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Chatarina menambahkan, perhelatan politik pemilihan umum yang akan digelar tahun depan tak akan banyak berpengaruh pada bisnis perusahaan berkode emiten GJTL ini. Catatan saja, tahun ini, semula GJTL juga mematok pertumbuhan pendapatan sekitar 6%–8%, dibanding tahun lalu. Namun, lantaran kinerja ekspor yang merosot tajam, perusahaan itu akhirnya memangkas proyeksi pertumbuhan pendapatan tahun ini menjadi hanya sekitar 3%–5% dari tahun sebelumnya. Sebagai gambaran, tahun 2012 Gajah Tunggal membukukan pendapatan bersih Rp 12,57 triliun atau tumbuh 6% dari tahun sebelumnya. Hingga sembilan bulan pertama tahun ini, perusahaan itu telah membukukan pendapatan bersih Rp 9,10 triliun, turun 3% dari periode yang sama tahun 2012 yang sebesar Rp 9,38 triliun.