Gajah Tunggal Andalkan Domestik



JAKARTA. Produsen ban PT Gajah Tunggal Tbk mengandalkan pasar domestik untuk mengejar target penjualan di tahun ini. Gajah Tunggal memprediksi permintaan dari pasar domestik akan lebih baik daripada pasar ekspor.

Direktur Gajah Tunggal, Catharina Widjaja, menuturkan, selama selama semester I 2013, volume penjualan ban Gajah Tunggal mencapai 19 juta unit. Dari jumlah tersebut, sekitar 69% disumbang oleh penjualan ban untuk segmen ban pengganti (replacement). Sedang sisanya berasal dari penjualan ban suku cadang asli atau original equipment manufacturer (OEM).

Untuk paruh kedua tahun ini, Catharina optimistis penjualan ban Gajah Tunggal tetap stabil didukung kuatnya permintaan pasar domestik. Sehingga, "Akhir tahun ini kami targetkan penjualan bisa dua kali lipat daripada penjualan di semester I-2013 menjadi 39 juta unit ban," ujar dia, akhir pekan lalu.


Target volume penjualan tahun 2013 ini tumbuh sekitar 6% ketimbang realisasi penjualan ban Gajah Tunggal sepanjang tahun 2012. Tahun lalu, nilai penjualan perusahaan berkode emiten GJTL ini mencapai Rp 12,58 triliun.Catharina bilang, tahun ini pertumbuhan permintaan di pasar domestik lebih cepat daripada permintaan di pasar ekspor. Untuk pasar replacement misalnya, permintaan terus meningkat seiring dengan bertambahnya populasi kendaraan bermotor di Indonesia. Penjualan Gajah Tunggal ke pabrikan otomotif juga masih tumbuh seiring dengan meningkatnya permintaan kendaraan di dalam negeri.

Potensi penjualan ke pasar OEM semakin prospektif karena beberapa produsen otomotif berniat memproduksi mobil murah dengan kadar emisi rendah alias Low Cost Green Car (LCGC). Bisa dipastikan, kebutuhan pabrikan untuk mendapatkan pasokan ban bakal semakin tinggi.

Untuk mobil murah, Catharina bilang Gajah Tunggal siap memasok ban untuk PT Toyota Astra Motor dan PT Astra Daihatsu Motor, yang masing-masing merupakan produsen Toyota Agya dan Daihatsu Ayla. "Detailnya belum bisa kami sampaikan," paparnya.

Selain itu, Gajah Tunggal juga berniat menyuplai ban untuk mobil LCGC keluaran Nissan. Mobil yang dikabarkan bermerek Datsun itu, bakal dirilis pada 2014.

Hingga enam bulan pertama tahun ini, penjualan perusahaan mencapai Rp 6,12 triliun, turun 3,77% daripada omzet di periode yang sama tahun lalu, yang mencapai Rp 6,36 triliun. Penurunan penjualan itu terjadi baik di dalam maupun luar negeri. Nilai penjualan ekspor Gajah Tunggal turun 17,2%, sedang penjualan domestik tergerus 3,6%.

Meski kondisi pasar ekspor belum sekinclong pasar domestik, Catharina bilang, Gajah Tunggal tetap serius menggarap pasar luar negeri. Apalagi kondisi pelemahan nilai tukar rupiah saat ini membuka peluang bagi eksportir untuk menggenjot penjualannya ke luar negeri.

Pasar Amerika Serikat menjadi kontributor terbesar bagi kinerja ekspor Gajah Tunggal. Hingga semester I-2013, ekspor ke Amerika Serikat menyumbang 43% dari total nilai ekspor. “Selisih kurs membantu ekspor," kata dia.

Pasar Timur Tengah dan Asia menjadi penyokong penjualan ekspor kedua dan ketiga, setelah Amerika Serikat, dengan kontribusi masing-masing mencapai 19% dan 18%. Gajah Tunggal juga berencana menjajaki beberapa negara sebagai pasar ekspor baru, seperti Amerika Selatan dan Afrika Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi