KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gajah Tunggal Tbk optimistis kinerja
topline-nya bisa bertumbuh. Tahun ini, emiten ban berkode saham
GJTL tersebut mengincar pertumbuhan penjualan sekitar 10%-15% dibanding realisasi tahun 2021 lalu. “(Target pertumbuhan penjualan) paling rendah 10%, paling tingginya 15%,” demikian ungkap Direktur GJTL, Kisyuwono saat ditemui usai acara
public expose di Jakarta pada Kamis (28/7). Mengintip laporan keuangan tahunan perusahaan, GJTL membukukan penjualan bersih sebesar Rp 15,344 triliun dengan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 86,36 miliar pada tahun 2021 lalu.
Dus, menurut hitungan kasar Kontan.co.id, GJTL bakal mengantongi penjualan bersih Rp 16,87 triliun - Rp 17,64 triliun jika penjualan berjalan sesuai target.
Baca Juga: Gajah Tunggal (GJTL) Catat Rugi Bersih Rp 63,88 Miliar di Semester I-2022 Sepanjang paruh pertama tahun 2022 ini, GJTL sudah membukukan penjualan bersih Rp 8,28 triliun, naik 14,14% dibandingkan dengan realisasi penjualan bersih GJTL pada paruh pertama 2021 yang berjumlah Rp 7,26 triliun. Hanya saja, meski mencatat kenaikan penjualan, GJTL membukukan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias rugi bersih sebesar Rp 63,88 miliar di sepanjang semester I 2022. Sebelumnya, GJTL masih membukukan laba bersih Rp 98,17 miliar di semester I 2021. Menurut Kisyuwono, rugi bersih GJTL di semester I 2022 tersebut disebabkan oleh sejumlah faktor, mulai dari kerugian entitas perusahaan terasosiasi, pelemahan nilai tukar rupiah, hingga kenaikan harga-harga bahan baku rata-rata mencapai hingga 20% secara
year-to-date (ytd) berdasarkan catatan Kisyuwono. “Kenaikan
cost dari
raw material tidak bisa serta-merta diikuti kenaikan harga jual produk,” ujar Kisyuwono.
Di sisa tahun berjalan 2022 ini, GJTL berencana memacu efisiensi bisnis untuk memperbaiki kinerja
bottom line. Di samping itu, GJTL juga masih akan melanjutkan kegiatan belanja modal atau
capital expenditure (capex). Hingga Juni 2022 ini, GJTL sudah merealisasikan anggaran capex sekitar US$ 30 juta untuk sejumlah hal, termasuk salah satunya untuk pembelian bangunan pabrik dan mesin serta peralatan yang dimiliki oleh entitas afiliasi GJTL, yakni PT. IRC Gajah Tunggal Manufacturing Indonesia. Sampai tutup tahun 2022 nanti, GJTL masih berencana membelanjakan capex sekitar US$ 10 juta untuk keperluan perawatan atau
maintenance (maintenance capex). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .