Gajah Tunggal Incar Volume Penjualan Naik 6%-8%



JAKARTA. Pertumbuhan pasar otomotif  mendorong kinerja PT Gajah Tunggal,Tbk (GJTL) melaju kencang. Pengelola Gajah Tunggal mematok target volume penjualan ban tahun ini meningkat sekitar 6%-8% dari tahun lalu.

Perseroan juga menargetkan pendapatan tumbuh di kisaran yang sama. Catharina Widjaja, Direktur Gajah Tunggal menuturkan, peningkatan volume penjualan itu perlu untuk meraup pendapatan. Sebagai gambaran, pada tahun 2012 Gajah Tunggal membukukan penjualan bersih sebesar Rp 12,57 triliun, naik tipis ketimbang tahun 2011 yang sebesar Rp 11,84 triliun.

Tahun ini, Gajah Tunggal menyiapkan belanja modal senilai US$ 170 juta.  Hingga akhir kuartal-I 2013, belanja modal yang sudah terpakai sekitar US$ 30 juta. Belanja modal itu digunakan untuk meningkatkan efisiensi produksi. "Upaya ini bisa menaikkan produksi kurang lebih 10% dari kapasitas sekarang," tutur Catharina Jumat (14/6).


Presiden Direktur Gajah Tunggal, Christopher Chan Siew Choong, menuturkan, tahun ini perseroan tak banyak melakukan ekspansi. Menurut dia, Gajah Tunggal akan fokus mengoptimalkan kapasitas terpakai dari pabrik yang sudah ada. Pabrik Gajah Tunggal di Tangerang memiki kapasitas terpasang produksi ban radial hingga 45.000 ban per hari, ban bias 14.000 ban per hari dan ban sepeda motor (IRC)  95.000 ban per hari.

Dari jumlah itu, tutur Catharina, kapasitas terpakai (utilisasi) untuk ban radial baru 66%. Sedangkan utilisasi produksi ban bias dan ban sepeda motor sudah mencapai 80% - 90% dari kapasitas terpasang.

Chistopher bilang, sebenarnya perseroan telah menyiapkan lahan di Karawang untuk pabrik baru. Tapi, "Ekspansi baru akan dilakukan mungkin dalam 2 tahun-3 tahun ke depan, tergantung situasi pasar. Sementara ini, kami fokus untuk memaksimalkan utilisasi," jelasnya.

Selain itu, tahun ini Gajah Tunggal juga fokus membangun lintasan uji coba (proving ground) di Karawang, Jawa Barat. Lintasan uji coba di atas tanah seluas 65 hektar ini rencananya akan dibangun dalam empat tahap.

Catharina bilang, pembangunan proving ground sudah berlangsung sejak Februari 2013. "Untuk tahap pertama sudah bisa beroperasi pada awal tahun 2014," katanya.

Penerbitan beleid Low Cost Green Car mendulang berkah bagi produsen ban, termasuk Gajah Tunggal. Christopher menuturkan, perseroan siap menyuplai ban sebagai suku cadang asli alias original equipment manufacturer (OEM) untuk mobil murah.

Catharina bilang, beleid mobil murah bakal berdampak positif terhadap penjualan ban perusahaan. Namun, dia bilang, dampaknya baru akan terlihat dalam jangka menengah dan panjang.

Ia mengakui, saat ini Gajah Tunggal telah mengantongi komitmen dari beberapa pabrikan yang akan memproduksi mobil murah.  "Untuk saat ini, selain Toyota Agya dan Daihatsu Ayla, kami juga akan menyuplai ban untuk Datsun, mobil murah milik Nissan yang akan diproduksi mulai tahun 2014," ujar Catharina ke KONTAN baru-baru ini.

Tapi Catharina enggan merinci kontribusi penjualan ban untuk mobil murah terhadap total penjualan ban perseroan. Yang jelas, kata dia, untuk tahun ini prosentase penjualan ban untuk mobil murah relatif kecil. "Saat ini sebagian besar penjualan ban kami untuk ekspor dan pasar ban pengganti (replacement)," ujar dia.

Sepanjang kuartal I 2013, Gajah Tunggal membukukan penjualan bersih Rp 3,03 triliun, turun tipis daripada hasil di periode sama tahun 2012, yaitu Rp 3,14 triliun. Sedangkan laba bersih tercatat sebesar Rp 344,49 miliar, naik dari kuartal I 2012 yang sebesar Rp 254,26 miliar.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi