JAKARTA. PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) bakal melanjutkan proyek pembangunan lintasan uji coba atau proving ground di Karawang, Jawa Barat. Fasilitas ini ditujukan untuk tempat riset dan pengembangan ban produk GJTL terutama produk ban kendaraan komersil, penumpang, dan sepeda motor."Memang sempat tertunda, tapi saat ini sudah kembali dilanjutkan dan tahap pertamanya diharapkan selesai akhir tahun ini atau awal tahun depan," jelas Catharina Widjaja, Sekertaris Perusahaan GJTL, (6/6).Seharusnya, proyek proving ground emiten produsen ban ini dikerjakan sejak tahun lalu. Bahkan, sekitar awal tahun 2013 manajemen sempat meresmikan peletakan batu pertama atas proyek ini.Namun, teknis pembangunan proving ground tersebut ternyata sangat kompleks. Tingginya spesifikasi proving ground itu juga membuat GJTL menyewa konsultan asal Inggris untuk membantu pengerjaan proyek ini.Faktor cuaca juga menjadi salah satu kendala utama. "Kami harus tunggu kondisi cuaca yang lebih baik supaya mutu proving ground tetap tinggi," tambah Catharina.Mengingatkan saja, pembangunan proving ground ini berada di lahan seluas 65 hektare dan dilaksanakan dalam empat tahap. Awalnya, tahap pertama ditargetkan mulai beroperasi pertengahan tahun 2014. Namun hal ini bisa dipastikan mundur lantaran molornya proyek tersebut.Manajemen menyiapkan anggaran US$ 47 juta untuk pembangunan ini. Dana tersebut merupakan bagian dari anggran belanja modal GJTL tahun ini sebesar US$ 135 juta. "Anggaran itu semua berasal dari kas internal kami," pungkas Catharina.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Gajah Tunggal lanjutkpan proyek lintasan uji coba
JAKARTA. PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) bakal melanjutkan proyek pembangunan lintasan uji coba atau proving ground di Karawang, Jawa Barat. Fasilitas ini ditujukan untuk tempat riset dan pengembangan ban produk GJTL terutama produk ban kendaraan komersil, penumpang, dan sepeda motor."Memang sempat tertunda, tapi saat ini sudah kembali dilanjutkan dan tahap pertamanya diharapkan selesai akhir tahun ini atau awal tahun depan," jelas Catharina Widjaja, Sekertaris Perusahaan GJTL, (6/6).Seharusnya, proyek proving ground emiten produsen ban ini dikerjakan sejak tahun lalu. Bahkan, sekitar awal tahun 2013 manajemen sempat meresmikan peletakan batu pertama atas proyek ini.Namun, teknis pembangunan proving ground tersebut ternyata sangat kompleks. Tingginya spesifikasi proving ground itu juga membuat GJTL menyewa konsultan asal Inggris untuk membantu pengerjaan proyek ini.Faktor cuaca juga menjadi salah satu kendala utama. "Kami harus tunggu kondisi cuaca yang lebih baik supaya mutu proving ground tetap tinggi," tambah Catharina.Mengingatkan saja, pembangunan proving ground ini berada di lahan seluas 65 hektare dan dilaksanakan dalam empat tahap. Awalnya, tahap pertama ditargetkan mulai beroperasi pertengahan tahun 2014. Namun hal ini bisa dipastikan mundur lantaran molornya proyek tersebut.Manajemen menyiapkan anggaran US$ 47 juta untuk pembangunan ini. Dana tersebut merupakan bagian dari anggran belanja modal GJTL tahun ini sebesar US$ 135 juta. "Anggaran itu semua berasal dari kas internal kami," pungkas Catharina.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News