Gajah Tunggal membidik pasar Amerika dan Eropa



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gajah Tunggal Tbk menargetkan penjualan bisa tumbuh sepanjang tahun ini. Karena itu, emiten berkode saham GJTL di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini akan memaksimalkan penjualan di pasar yang sudah mereka kuasai, baik di pasar domestik maupun pasar global.

Catharina Widjaja, Direktur Corporate Communication dan Hubungan Investor PT Gajah Tunggal Tbk mengatakan, emiten ini memasang target pertumbuhan penjualan tahun ini sebesar 5%–10%.

Ia memperkirakan, penjualan di pasar domestik akan sedikit meningkat dibandingkan dengan ekspor. Menurut Catharina, tahun ini kontribusi dari pasar domestik sekitar 60% dan ekspor menopang 40%. "Pasar ekspor masih oke tetapi tidak secepat domestik," katanya, Jumat (29/6).


Manajemen GJTL melihat, saat ini pasar ekspor khususnya ke Amerika dan Eropa cukup terbuka lebar. Pasalnya di kedua wilayah tersebut sudah menerapkan tarif anti dumping untuk produk ban dari China. "Peluang positif untuk Indonesia, contohnya waktu dulu Amerika memasukan tarif anti dumping ban dari Tiongkok kami dapat dampak positif. Tahun depan, Eropa akan lakukan proteksi dari ban Tiongkok itu memberikan peluang dan ban truck and bus radial (TBR) dari Tiongkok dikenakan tarif tinggi," terang Catharina.

Pasar ekspor dengan tujuan Amerika serikat mencuil sebanyak 70%–80%, sedangkan Eropa masih kecil yakni sebesar 4%. Catharina berharap dengan adanya kebijakan anti dumping tersebut semakin mengerek penjualan ekspor ke dua wilayah tersebut.

Namun, tidak ingin terpaku dengan mengandalkan ekspor ke dua wilayah itu, perusahaan ini juga menjajaki negara-negara tujuan ekspor baru seperti ke Afrika dan Asia. "Kami diajak Kementerian Perdagangan untuk masuk ke pasar Afrika, sekarang tim kami sudah ikut ke Tunisia dan Maroko," kata Catharina.

Sebenarnya, melalui distributor di wilayah Timur Tengah, Gajah Tunggal telah merambah Afrika Utara salah satunya Maroko. Sedangkan untuk Asia perusahaan ini akan terus meningkatkan pasar khususnya untuk ban sepeda motor ke Malaysia, Thailand dan Vietnam.

Belanja modal

Tahun ini manajemen Gajah Tunggal akan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure sebesar US$ 40 juta. Dana yang seluruhnya berasal dari kas internal perusahaan tersebut, dan akan mereka pergunakan untuk perawatan peralatan dan peningkatan kapasitas produksi ban jenis TBR.

"Tahun lalu itu dari alokasi US$ 60 juta realisasinya hanya US$ 35 juta. Budget tahun ini US$ 40 juta tapi bisa saja realisasinya lebih kecil tergantung demand," katanya.

Investasi yang dibutuhkan khusus untuk memperbesar kapasitas produksi ban jenis TBR tersebut diperkirakan jumlahnya tidak lebih dari US$ 10 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati