JAKARTA. Kondisi pasar ekspor yang belum membaik membuat pendapatan PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) di 2013 melorot 2,89% dibanding 2012. Tahun ini diharapkan ada kenaikan pendapatan sekitar 5-10%. Berdasarkan laporan keuangan GJTL pada Desember 2013 lalu, penjualan bersih perusahaan ini hanya Rp 9,11 triliun. Jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang mencapai Rp 9,38 triliun, pendapatan tahun 2013 menurun hampir 3%. Laba perusahaan ban ini juga mengalami penurunan. Di 2012, laba mencapai Rp 680,34 miliar. Namun, pada 2013 turun 44,89% menjadi Rp 374,94. "Pendapatan di tahun 2013 menurun dikarenakan kondisi pasar ekspor yang masih belum membaik. Laba perusahaan menurun dikarenakan melemahnya kurs di tahun 2013," kata Direktur Gajah Tunggal, Catharina Widjaja pada KONTAN, akhir pekan lalu. Seperti yang telah disampaikan pada 2013 lalu, pasar ekspor mengalami penurunan akibat krisis ekonomi global yang melanda pasar tradision Gajah Tunggal. Hal tersebut menyebabkan konsumsi ban di negara tujuan ekspor melambat. Namun, pada kuartal III-2013 tercatat ekspor perlahan pulih. Secara total, pada 2013 lalu, ekspor GJTL mengalami penurunan sekitar 15,01% menjadi Rp 2,93 triliun. Padahal pada 2012 mencapai Rp 3,45 triliun. Catharina menyampaikan dengan perbaikan ekspor tahun ini diharapkan pendapatan GJTL bisa tumbuh. "Tahun ini kami mengharapkan akan ada kenaikan pendapatan sekitar 5-10% dibanding tahun lalu," ujar Catharina. Dengan asumsi target pertumbuhan tahun ini minimal 5%, maka pada 2014 ini diharapkan GJTL bisa mencatatkan pendapatan Rp 9,57 triliun. Tahun ini, pasar domestik masih mendominasi penjualan ban Gajah Tunggal. Pasalnya pada 2014 ini GJTL masih hanya menargetkan porsi ekspor 30-35% dari total produksi. "Ekspor paling besar Amerika," jelas Catharina. Tambah negara tujuan ekspor Untuk memperbaiki kinerja ekspor Catharina bilang GJTL selalu mencari peluang pasar baru. Tahun ini misalnya, GJTL berencana menambah negara tujuan ekspornya. "Negara yang diincar Amerika Selatan, Afrika, dan Rusia," kata Catharina. Selain akan melebarkan sayapnya di pasar ekspor, GJTL juga sudah menyiapkan dana US$ 120-125 juta untuk rencana ekspansinya di 2014. "Sebagian besar dari capex akan dipergunakan untuk pembangunan proofing track (fasilitas R&D) dan pembangunan fasilitas buat ban Radial untuk truk dan bus (TBR)," tutup Catharina.
Gajah Tunggal targetkan pendapatannya naik 5%-10%
JAKARTA. Kondisi pasar ekspor yang belum membaik membuat pendapatan PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) di 2013 melorot 2,89% dibanding 2012. Tahun ini diharapkan ada kenaikan pendapatan sekitar 5-10%. Berdasarkan laporan keuangan GJTL pada Desember 2013 lalu, penjualan bersih perusahaan ini hanya Rp 9,11 triliun. Jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang mencapai Rp 9,38 triliun, pendapatan tahun 2013 menurun hampir 3%. Laba perusahaan ban ini juga mengalami penurunan. Di 2012, laba mencapai Rp 680,34 miliar. Namun, pada 2013 turun 44,89% menjadi Rp 374,94. "Pendapatan di tahun 2013 menurun dikarenakan kondisi pasar ekspor yang masih belum membaik. Laba perusahaan menurun dikarenakan melemahnya kurs di tahun 2013," kata Direktur Gajah Tunggal, Catharina Widjaja pada KONTAN, akhir pekan lalu. Seperti yang telah disampaikan pada 2013 lalu, pasar ekspor mengalami penurunan akibat krisis ekonomi global yang melanda pasar tradision Gajah Tunggal. Hal tersebut menyebabkan konsumsi ban di negara tujuan ekspor melambat. Namun, pada kuartal III-2013 tercatat ekspor perlahan pulih. Secara total, pada 2013 lalu, ekspor GJTL mengalami penurunan sekitar 15,01% menjadi Rp 2,93 triliun. Padahal pada 2012 mencapai Rp 3,45 triliun. Catharina menyampaikan dengan perbaikan ekspor tahun ini diharapkan pendapatan GJTL bisa tumbuh. "Tahun ini kami mengharapkan akan ada kenaikan pendapatan sekitar 5-10% dibanding tahun lalu," ujar Catharina. Dengan asumsi target pertumbuhan tahun ini minimal 5%, maka pada 2014 ini diharapkan GJTL bisa mencatatkan pendapatan Rp 9,57 triliun. Tahun ini, pasar domestik masih mendominasi penjualan ban Gajah Tunggal. Pasalnya pada 2014 ini GJTL masih hanya menargetkan porsi ekspor 30-35% dari total produksi. "Ekspor paling besar Amerika," jelas Catharina. Tambah negara tujuan ekspor Untuk memperbaiki kinerja ekspor Catharina bilang GJTL selalu mencari peluang pasar baru. Tahun ini misalnya, GJTL berencana menambah negara tujuan ekspornya. "Negara yang diincar Amerika Selatan, Afrika, dan Rusia," kata Catharina. Selain akan melebarkan sayapnya di pasar ekspor, GJTL juga sudah menyiapkan dana US$ 120-125 juta untuk rencana ekspansinya di 2014. "Sebagian besar dari capex akan dipergunakan untuk pembangunan proofing track (fasilitas R&D) dan pembangunan fasilitas buat ban Radial untuk truk dan bus (TBR)," tutup Catharina.