KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masa wabah virus corona belum juga berakhir, Anda sebaiknya mulai mengatur kembali pengeluaran bulanan agar tidak sampai menumpuk utang. Wabah virus corona yang menyerang tanah air membuat sebagian masyarakat harus bekerja di rumah. Efeknya, sebagian masyarakat harus rela tidak menerima tunjangan transportasi dan uang makan dari tempat kerja.
Baca Juga: Terjerat utang KTA? Lunasi dengan cara sederhana ini Ambil contoh Eka Theresia, karyawati perusahaan swasta yang mengatakan hanya menerima gaji pokok karena kantornya menerapkan
Work From Home (WFH). Agustina Fitria,
Financial Planner One Shildt mengatakan pada waktu sekarang ini Anda bisa memenuhi pengeluaran bulanan dengan dana darurat. Namun untuk Anda yang tidak memiliki dana darurat harus mengencangkan ikat pinggang dan mengatur kembali anggaran pengeluaran bulanan. Widya Yuliarti,
Financial Planner Finansialku.com menyarankan Anda sebaiknya mulai membuat anggaran pengeluaran yang baru saat awal bulan. Kedua ahli perencana keuangan tersebut menyarankan Anda harus mendahulukan kebutuhan dasar selama masa wabah penyakit. Anda sebaiknya mulai mengurangi atau menghapus biaya
entertaiment dan anggaran belanja barang konsumtif. Bila Anda bingung untuk memulai mengatur kembali anggaran bulanan, simak panduannya berikut ini. Bayar utang dan tagihan bulanan Saat gaji tiba, Anda sebaiknya melunasi seluruh tagihan dan cicilan bulanan. Ingat! Anda wajib mendahulukan membayar utang cicilan jangka panjang seperti cicilan rumah dan kendaraan. Setelah itu, Anda bayar tagihan air, listrik, dan internet. Bila Anda mempunyai tagihan
membership sebaiknya distop sementara. "Dahulukan yang penting, untuk
membership yang jatuh tempo bulan ini sebaiknya dihentikan dulu," kata Fitria. Dengan begitu, Anda bisa mengalihkan dana perpanjangan
membership untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Bila Anda adalah anak kosan, bisa mengalihkan dana
membership untuk membeli paket data internet. Penuhi kebutuhan pokok Selanjutnya, Anda wajib memenuhi kebutuhan pokok yakni makan. Widya menyarankan selama masa wabah penyakit ini Anda bisa memasak makanan sendiri di rumah. Cara tersebut bisa menghemat pengeluaran biaya makan sehari-hari. Baca Juga: Merasa mulai kesulitan bayar cicilan utang usaha, simak saran anti gagal bayar ini Fitria menambahkan Anda bisa merancang menu makanan selama satu minggu ke depan untuk memudahkan menghitung biaya makan. Anda boleh lo pesan makanan online tapi sebaiknya tidak terlalu sering. Anda sebaiknya mengurangi intensitas membeli makanan secara online untuk menghemat anggaran makan. Bila Anda terbiasa memesan makanan atau minuman via online sebanyak lima kali seminggu sebaiknya sekarang dikurangi jadi dua atau tiga kali seminggu. Opsi lainnya, Anda bisa memilih makanan dengan harga yang lebih murah saat ingin memesan makanan via online. Ingat! Anda dibebani biaya antar saat memesan makanan secara online. Bayar premi asuransi Hal lain yang harus Anda dahulukan adalah membayar premi asuransi. Fitria mengingatkan Anda wajib terus membayar premi asuransi kesehatan, agar tidak kehilangan manfaatnya.
Baca Juga: Ingin mengajukan utang di masa wabah virus corona? Simak dulu tips berikut Asuransi kesehatan tersebut bisa membantu keuangan Anda ketika sakit dan harus berobat ke dokter. Batasi pengeluaran konsumtif Terakhir, Anda sebaiknya mengurangi belanja kebutuhan konsumtif seperti baju, sepatu, make up yang berlebihan. "Anda sedang bekerja di rumah dan tidak kemana-mana jadi kebutuhan tersebut tidak terlalu penting," kata Fitria. Anda sebaiknya tidak membuka aplikasi shopping online selama masa wabah virus corona agar tidak tertarik membeli barang konsumtif. Anda sebaiknya mengalihkan anggaran konsumtif untuk memenuhi kebutuhan pokok dan kebutuhan selama bekerja di rumah. Menabung bila mampu Bila Anda masih punya sisa gaji sebaiknya ditabung sebagai dana darurat. Anda bisa menggunakan dana tersebut saat momen krisis di lain hari.
Untuk yang gajinya dipotong, Anda boleh untuk tidak menabung atau berinvestasi dulu saat ini. Jangan lupa Anda untuk mencatat semua pengeluaran per hari, agar arus keuangan terus terpantau.
Baca Juga: Kena PHK? Begini cara mudah mengelola uang pesangon Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Sulistiowati