KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Gaji ke-13 yang dijanjikan oleh Menkeu Sri Mulyani untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) diprediksi akan memberikan dorongan bagi konsumsi rumah tangga pada kuartal II, walaupun pengaruhnya tidak sekuat Tunjangan Hari Raya (THR) yang biasanya muncul menjelang lebaran.

Mohammad Faisal, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE), menegaskan bahwa gaji ke-13 hampir selalu diberikan setiap tahun, khususnya untuk PNS.

“Kalau di kuartal ke-2 ya berarti akan membantu dalam konsumsi rumah tangga mestinya,” jelas Faisal kepada Kontan.co.id, Senin (12/5).

Bukti Berikan Layanan Terbaik, Tugu Insurance Sabet Penghargaan Bergengsi

Namun, ia juga mengingatkan bahwa dampak dari gaji ke-13 ini tidak akan sebesar THR, yang mencakup lebih banyak pihak seperti pegawai swasta, BUMN, dan lainnya.

Faisal menekankan bahwa THR biasanya datang bersamaan dengan masa libur panjang, seperti saat lebaran.

Baca Juga: Jadwal Pencairan Gaji 13, Sama Seperti PNS, Polisi Juga Dapat 100% Gaji & Tunjangan

“Artinya lebih masif, dorongan ke konsumsi juga lebih besar,” ujar Faisal.

Hal ini menandakan bahwa dampak dari gaji ke-13 pada Q2 cenderung terbatas, ini dipicu oleh dua faktor penting. Pertama, gaji ke-13 hanya diperuntukan bagi PNS, dan kedua, tidak ada libur panjang yang mendorong belanja lebih lanjut.

“Gaji itu juga tidak semuanya dibelanjakan,” tegasnya.

Ini menandakan bahwa sebagian dari gaji tambahan tersebut mungkin akan disimpan atau digunakan untuk melunasi utang.

“Walaupun sebagian juga dibelanjakan,” tambahnya.

Dengan situasi dimana daya beli di kalangan kelas menengah dan calon kelas menengah cenderung menurun, Faisal menekankan bahwa banyak kebutuhan yang biasanya dibayar menunggu tambahan pendapatan di luar gaji bulanan. 

Baca Juga: Juni Depan Cair, P3K Akan Terima Gaji ke-13, Berapa Gaji PPPK 2025?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News