Gaji komisaris Bank Mutiara capai Rp144,6 juta



JAKARTA. Bank Mutiara terpaksa harus menelan kerugian lantaran beban operasional yang terlampau besar ketimbang pendapatan operasional. Namun, beban operasional Bank Mutiara tidak hanya berasal dari pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai akibat kredit macet lima debitur kakap.

Memang, beban Bank Mutiara paling besar berasal dari kenaikan penyisihan cadangan kerugian hingga Rp 628,19 miliar. Namun, beban operasional semakin berat lantaran gaji dan tunjangan pegawai Bank Mutiara ikut melonjak. Per September  tahun 2013, gaji dan tunjangan pegawai Bank Mutiara mencapai Rp 158,06 miliar. Jumlah ini naik 22,5% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 129,35 miliar.

Padahal, jumlah karyawan Bank Mutiara tak banyak bertambah, cuma 3%.  Per September 2013, jumlah karyawan Bank Mutiara sebanyak 1.548 orang. Sementara setahun sebelumnya, jumlah karyawan sebanyak 1.504 orang.


Tak cuma gaji karyawan, gaji dan tunjangan direksi dan komisaris Bank Mutiara juga ikut meningkat.  Hingga September 2013, biaya remunerasi bagi dewan direksi mencapai Rp 7,49 miliar. Artinya, jumlah remunerasi tiap bulan dewan direksi mencapai Rp 832,5 juta. Sementara, remunerasi dewan direksi setiap bulan sepanjang tahun 2012 sebesar Rp  758,5 juta.

Artinya, biaya remunerasi bagi dewan direksi naik 9,75% ketimbang tahun 2012. Begitu pula, gaji dan tunjangan Dewan Komisaris Bank Mutiara per September 2013 tercatat naik 6,2% ketimbang akhir tahun 2012.

Selama sembilan bulan pertama tahun ini, rata-rata gaji dan tunjangan direksi Bank Mutiara tiap bulan mencapai  Rp 166,5 juta. Sementara tiap orang anggota dewan komisaris rata-rata memperoleh gaji dan tunjangan Rp 144,6 juta per bulan (lihat tabel).

Beban Bank Mutiara juga besar lantaran mayoritas dana pihak ketiga (DPK) dalam bentuk deposito. Dari total DPK Rp 12,49 triliun,  jumlah simpanan deposito sebesar Rp 10,56 triliun. Artinya, 84,5% DPK Bank Mutiara adalah dana mahal. Itu sebabnya, Bank Mutiara harus membayar beban bunga selama sembilan bulan pertama 2013 Rp 730,99 miliar.

Sekretaris Perusahaan Bank Mutiara Rohan Hafas mengatakan, kenaikan biaya karyawan tidak berdampak besar pada kerugian perusahaan. Sebab, kenaikan gaji dan tunjangan karyawan lantaran Bank Mutiara tengah fokus menumbuhkan bisnis perbankan yang fokus pada pembiayaan kredit usaha kecil dan menengah (UKM).

Fokus bisnis ini membutuhkan banyak tenaga di lapangan. Alhasil, "Biaya tenaga kerja naik," kata Rohan.                

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri