KONTAN.CO.ID - Jakarta. Gaji pengurus rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) di Jakarta akan naik pada tahun 2025 ini. Mendapatkan gaji bulanan, apa saja syarat menjadi RT dan RW di Jakarta?

Diberitakan Kompas.com, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menaikkan gaji alias dana operasional bagi pengurus RT dan RW secara bertahap mulai Oktober 2025. Kenaikan gaji RT dan RW Jakarta ini diambil sebagai bagian dari komitmen Gubernur Pramono Anung untuk memperkuat layanan masyarakat di tingkat lingkungan, serta memenuhi janji politiknya saat Pilkada 2024.

Kebijakan ini disampaikan langsung oleh Pramono dalam keterangannya di Ruang Pola, Balai Kota Jakarta, Rabu (24/7/2025). Ia menyebut bahwa penyesuaian gaji RT dan RW Jakarta dilakukan secara bertahap dan akan terus dievaluasi berdasarkan kemampuan fiskal daerah. “Jadi kenaikannya secara bertahap. Untuk Oktober ini kami naikkan 25 persen,” ujar Pramono.

Sulit Cari Emas Fisik? Begini Cara Tetap Raih Cuan di Pasar Emas

Baca Juga: BYD Atto 1 Hanya Rp 195 juta, Cek Harga Dolphin Atto 3 Seal M6 Denza Juli 2025

Berapa Kenaikan Gaji RT dan RW Jakarta?

Saat ini, pengurus RT menerima gaji alias dana operasional sebesar Rp 2.000.000. Kemudian gaji RW mendapat Rp 2.500.000 per bulan. Besaran ini sesuai Keputusan Gubernur Jakarta Nomor 587 Tahun 2022 tentang Pemberian Uang Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi RT dan RW.

Dengan kenaikan gaji RT dan RW Jakarta sebesar 25 persen pada Oktober mendatang, nilai itu akan menjadi Rp 2.500.000 untuk RT dan Rp 3.125.000 untuk RW.

Pramono dan wakilnya, Rano Karno, sebelumnya berkomitmen menggandakan dana operasional tersebut menjadi Rp 4 juta untuk RT dan Rp 5 juta untuk RW. Keduanya menyampaikan janji ini saat berkampanye dalam Pemilihan Gubernur Jakarta 2024. “Di era kepemimpinan kami, kalau diberikan kesempatan, yang namanya biaya operasional untuk RT bisa di-double-kan jadi Rp 4 juta, RW jadi Rp 5 juta,” kata Pramono pada Selasa (3/9/2024) silam.

Jumlah total pengurus RT dan RW di Jakarta diperkirakan mencapai 30.900, sehingga kenaikan dana operasional RT dan RW ini akan berdampak cukup besar pada anggaran daerah. Meski begitu, Pramono memastikan anggaran perubahan atau APBD-P Jakarta yang mencapai Rp 86 triliun per bulan masih mampu menanggung beban tambahan ini.

“Karena naik 25 persen saja dengan jumlah RT/RW yang begitu banyak, beban anggarannya juga cukup besar,” ucapnya.

Jika target kenaikan penuh dicapai, beban anggaran gaji RT dan RW Jakarta diperkirakan mencapai sekitar Rp 68 miliar per bulan.

Pemprov DKI Jakarta menegaskan bahwa peningkatan dana ini tidak hanya menyentuh aspek insentif, tetapi juga menjadi bagian dari strategi peningkatan kualitas pelayanan publik dan partisipasi masyarakat di tingkat lokal. Tahapan kenaikan berikutnya akan dikaji lebih lanjut sesuai perkembangan fiskal dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di lapangan.

Tonton: Insiden Menegangkan Pesawat American Airlines Jenis Boeing 737 Max 8 Terbakar di Denver

Syarat menjadi RT dan RW Jakarta

Dilansir dari website resmi Dprd-dkijakarta.go.id, ketua RT dan RW harus memenuhi persyaratan sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Rukun Tetangga dan Rukun Warga. Salah satu syarat wajib ketua RT dan RW yakni, berpendidikan paling rendah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau sederajat.

Syarat lainnya, cakap berbicara, membaca, serta menulis, dalam Bahasa Indonesia. Hal itu sebagaimana diatur dalam Pasal 20 ayat 1 huruf d.

Ketua RT dan RW harus memiliki kemampuan berkomunikasi, menyelesaikan masalah, serta berwawasan luas. Sehingga dapat menentramkan wilayah, maju, dan sejahtera.

Baca Juga: Sudah Murah, Harga BBM Di Malaysia Akan Turun! Cek Harga Pertamax Shell Vivo & BP AKR

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News